Kamis 07 Dec 2023 07:53 WIB

Dengarkan Keluhan Petani, Mentan Optimistis Wujudkan Swasembada Pangan

Produksi gabah di Jabar ditargetkan mencapai 11 juta ton.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) menanam padi saat kunjungannya di Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/12/2023).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) menanam padi saat kunjungannya di Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berharap Indonesia dapat kembali swasembada pangan. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) disebut mendengarkan keluhan dan masalah yang dihadapi para petani, serta berupaya menanganinya.

Amran mengatakan, sektor pertanian di dunia dihadapkan dengan dampak perubahan cuaca, termasuk fenomena iklim El Nino. Menurut dia, pemanasan secara global meningkat, yang juga berdampak terhadap pertanian. Karenanya, kata dia, upaya untuk mendorong Indonesia swasembada pangan terus dilakukan.

Baca Juga

“Ini sudah terjadi juga di Indonesia. Kita harus siapkan dari sekarang. Bayangkan kalau impor ini meningkat, tiba-tiba barang tidak ada di dunia. Maka akan terjadi konflik sosial. Ini yang kita perlu antisipasi,” kata Amran, saat menghadiri Rapat Koordinasi Upaya Khusus (Upsus) Akselerasi Padi dan Jagung di Wilayah Jawa Barat (Jabar) 2023-2024 di Harris Hotel & Conventions Festival Citylink, Kota Bandung, Jabar, Rabu (6/12/2023).

Dalam mendorong swasembada pangan, Amran mengatakan, Kementan mendengarkan aspirasi petani dan berupaya menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Menurut dia, sejumlah masalah itu, antara lain sulitnya proses distribusi pupuk dan benih, kurang memadainya alat dan mesin pertanian, dan tidak tersedianya saluran irigasi tersier.

Merespons permasalahan itu, Amran mengatakan, Kementan telah menyalurkan bantuan alat atau mesin pertanian, subsidi bantuan bibit langsung, melakukan percepatan pendistribusi pupuk, dan melakukan pembangunan irigasi tersier. Kementan juga terus berupaya melakukan pendampingan dan penyuluhan kepada para petani di seluruh Indonesia.

“Kami optimistis ini bisa dibereskan. Kita kan sudah pernah swasembada pangan 2017, 2019, 2020. Tiga kali.  Kalau kita penuhi semua permintaan petani, mulai pupuknya, alat mesin pertanian, benihnya, irigasi tersier, ini selesai. Aku yakin beres,” kata Amran.

Amran meminta para petani mempercepat tanam dan meningkatkan produktivitas pertanian guna mendukung sektor pertanian Indonesia bangkit dan membangun fondasi yang kuat dalam upaya mewujudkan swasembada pangan. Khusus wilayah Provinsi Jabar, Amran menargetkan produksi 11 juta ton gabah pada 2024.

“Kita sudah tahu masalah dan keluhan para petani dan kita akan penuhi apa yang mereka pinta. Insyaallah, produksi 11 juta ton ini bisa tercapai,” ujar Amran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement