Sabtu 09 Dec 2023 11:33 WIB

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Kabupaten Terbaik National Food Agency

Pemkab Bandung memiliki program 'GENIUS' peduli terhadap gizi siswa.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung meraih Penghargaan Terbaik 1 Kategori Kabupaten yang Berkomitmen Untuk Keberlanjutan Pelaksanaan Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (GENIUS) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA).
Foto: Dok. Pemkab Bandung
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung meraih Penghargaan Terbaik 1 Kategori Kabupaten yang Berkomitmen Untuk Keberlanjutan Pelaksanaan Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (GENIUS) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung meraih Penghargaan Terbaik 1 Kategori Kabupaten yang Berkomitmen Untuk Keberlanjutan Pelaksanaan Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (GENIUS) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA). Penghargaan diserahkan oleh Plt Sekretaris Utama NFA, Sarwo Edhy kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna yang diwakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) Kabupaten Bandung, Ina Dewi Kania di IPB International Convention Centre, Bogor, Jum'at (8/12/2023).

"Alhamdulillah Kabupaten Bandung meraih Penghargaan Terbaik 1 Kategori Kabupaten yang Berkomitmen Untuk Keberlanjutan Pelaksanaan program GENIUS. Kami sampaikan terima kasih kepada NFA atau Bapanas atas apresiasi luar biasa ini," ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna, dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/12/2023).

Baca Juga

Dadang mengatakan, program GENIUS merupakan salah satu dari 13 program strategis yang diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Menurutnya, Pemkab Bandung melibatkan masyarakat secara aktif dalam program GENIUS. 

Masyarakat memiliki peran penting dalam keberlanjutan termasuk dalam perencanaan program GENIUS. Masyarakat dapat memberikan masukan, saran, dan aspirasi mereka melalui mekanisme partisipatif seperti pertemuan, diskusi, atau forum terbuka.

Selain itu, di antara program GENIUS yang dilakukan Pemkab Bandung adalah dengan memberikan kudapan berprotein tinggi selama 20 hari dari bantuan Bapanas kepada 491 siswa di SDN Lembur Awi dan SDN Bojong, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.

Selain itu, Pemkab Bandung pun memberikan dukungan program berupa program gemar makan ikan, edukasi jajan sehat kepada siswa bekerjasama dengan BPOM, edukasi pangan sehat untuk orangtua siswa, cooking class, sosialisasi B2SA dan edukasi stop boros pangan kepada siswa.

"Selain itu kami juga melibatkan keluarga siswa untuk aktif terlibat dalam program GENIUS. Keluarga diajak untuk mendukung dan memantau pola makan sehat anak-anak mereka melalui edukasi pangan sehat dan cooking class untuk orangtua siswa," ujar Dadang.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu menyebut Pemkab Bandung juga melakukan kolaborasi dengan sekolah dan guru dalam implementasi program GENIUS. Sekolah dan guru berperan dalam memberikan edukasi tentang gizi seimbang kepada siswa. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, pemerintah Kabupaten Bandung dapat memperkuat keberlanjutan program GENIUS dan memastikan manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat.

"Pemkab Bandung berkomitmen untuk terus mendukung keberlanjutan program GENIUS ini. Salah satu upaya kami yakno dengan menduplikasi kegiatan yang sudah berhasil ke sekolah-sekolah lain dengan kerjasama pentahelix. Kami gandeng para pengusaha, BUMN dan berbagai komunitas lain," jelas Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung itu.

Di samping itu sebagai bentuk keseriusan, kata Bupati, pihaknya juga akan melaksanakan gerakan konsumsi pangan bergagam bergizi seimbang (B2SA) go to school dan gerakan makan ikan. Kedua program ini sudah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Bandung tahun 2024.

"Kami juga berkomitmen untuk melaksanakan gerakan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita di daerah rawan stunting dan di daerah rawan pangan," kata Dadang.

Pemberian makanan tambahan itu berupa pemberian bahan pangan berupa beras nutrizink dan protein berupa ikan, daging ayam, daging sapi terutama untuk keluarga berisiko stunting. 

"Harapannya dengan pengintegrasian program-program ini dapat berdampak terhadap upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Bandung atau new zero stunting," kata Wakil Ketua APKASI ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement