Ahad 10 Dec 2023 16:40 WIB

Seminar Pemuda Digital Universitas BSI Ajak Pelajar Kuasai AI

Generasi muda harus bisa berkontribusi dalam pengembangan teknologi AI

Seminar pemuda digital yang digelar Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya dilangsungkan di Hotel Horison Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (30/11). Seminar mengundang sekolah-sekolah secara khusus dan juga dihadiri mahasiswa serta masyarakat umum sebagai pesertanya.
Foto: dok UBSI
Seminar pemuda digital yang digelar Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya dilangsungkan di Hotel Horison Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (30/11). Seminar mengundang sekolah-sekolah secara khusus dan juga dihadiri mahasiswa serta masyarakat umum sebagai pesertanya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seminar pemuda digital yang digelar Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya dilangsungkan di Hotel Horison Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (30/11). Seminar mengundang sekolah-sekolah secara khusus dan juga dihadiri mahasiswa serta masyarakat umum sebagai pesertanya.

Tema seminar tentang “Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk Dunia Pendidikan”, menghadirkan narasumber H. Deden N. Zohari selaku Pengawas SMK Cabang Dinas Wilayah XII Disdik Provinsi Jawa Barat dan Sindy Novela, sebagai Puteri Indonesia Jambi 2023 dan Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas BSI sebagai Kampus Digital Kreatif.

Agung Baitul Hikmah, selaku Kepala Kampus Universitas BSI kampus Tasikmalaya mengucapkan terima kasih atas antusias peserta yang telah mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, hadirnya AI sangat penting untuk didalami bagi para pelajar, guru serta generasi muda Indonesia.

“AI telah muncul dalam kehidupan kita yang mendominasi segala aktivitas manusia dengan cepat. Sekarang apapun bisa dengan mudah dilakukan dengan AI. Bayangkan saja, apapun yang kita perintahkan, tanpa ribet bisa AI lakukan,” kata Agung dalam sambutannya.

Selain itu, menurutnya AI akan menjadi kekhawatiran jika generasi muda tidak bisa menyesuaikan dengan perkembangan tersebut. “Bahkan jika kita menggunakannya pun, tanpa kita dalami, jika nanti ada teknologi terbaru lagi, tidak akan siap menerimanya dan akan semakin tenggelam,” jelasnya.

Sementara itu, Naba Aji Notoseputro, selaku Co-Founder Yayasan BSI menjelaskan bahwa generasi muda harus bisa berkontribusi dalam pengembangan teknologi tersebut.“Generasi muda Indonesia harus bisa menjadi pelaku yang bisa menghadirkan inovasi serta turut dalam pengembangan teknologi yang baru,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement