Kamis 14 Dec 2023 13:51 WIB

MKWK Berbasis Proyek Universitas BSI Edukasi Pencegahan Pelecehan Seksual di SMAN 5

Data Kemen-PPPA ada 19.593 kasus kekerasan yang tercatat di seluruh Indonesia.

Kegiatan implementasi pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum (MKWK) berbasis proyek sukses dilaksanakan oleh Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika).
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Kegiatan implementasi pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum (MKWK) berbasis proyek sukses dilaksanakan oleh Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kegiatan implementasi pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum (MKWK) berbasis proyek sukses dilaksanakan oleh Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika). Mengangkat tema Pencegahan Pelecehan seksual, kelompok Lunatic yang terdiri dari mahasiswa program studi Administrasi Perkantoran, Universitas BSI kampus Jatiwaringin edukasi kepada SMA Negeri 5 Bekasi, pada Rabu (22/11/2023) silam. 

Tyas Asyifa Aulia selaku pemateri mengatakan maraknya kasus pelecehan seksual belakangan ini sangat meresahkan terlebih di lingkungan pendidikan. Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA), dalam periode 1 Januari-27 September 2023 ada 19.593 kasus kekerasan yang tercatat di seluruh Indonesia.

Baca Juga

“Dari seluruh kasus kekerasan tersebut, 17.347 orang korban merupakan perempuan dan 3.987 korban berjenis kelamin laki-laki. Korban terbanyak berikutnya berasal dari kelompok usia 25-44 tahun, diikuti kelompok usia 6-12 tahun, usia 18-24 tahun dan usia 0-5 tahun. Sedangkan jenis kekerasan yang paling banyak dialami korban berupa kekerasan seksual, kemudian kekerasan fisik, dan kekerasan psikis,” ujar Tyas dalam keterangan rilis, Rabu (6/12/2023). 

Menanggapi hal ini, Erfi Laurenz selaku Guru BK SMA Negeri 5 Bekasi mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengedukasi siswa/i SMA Negeri 5 Bekasi lebih aware terhadap pelecehan seksual. 

“Apalagi pelecehan seksual ini tidak bisa ditoleransi, siswa/i tidak boleh menjadi korban apalagi pelaku. Di sekolah sendiri telah memberikan pemahaman pencegahan bullying, namun bullying juga bisa berkaitan dengan pelecehan seksual, sehingga kegiatan ini sangat bagus untuk edukasi siswa/i,” ungkapnya. 

Sementara itu, Keysha salah satu siswi SMAN 5 Bekasi menuturkan kegiatan ini sangat baik, apalagi pemahaman tentang pelecehan seksual ternyata memang belum terlalu luas. Dengan adanya kegiatan ini sangat membantu menambah pemahaman bahwa Tindakan pelecehan seksual sangat tidak diterima dimanapun. 

“Adanya kegiatan ini membuat kita sadar bahwa pelecehan seksual itu perilaku yang sngat buruk bahkan menjadi kejahatan paling serius. Adanya edukasi ini, kita menjadi tahu bagaimana harus mencegah dan menanggulangi. Seandainya kita menjadi korban, kita jugaa diajakan harus melakukan apa. Tak hanya ilmu baru, kegiatan ini juga memberikan pengalaman baru,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement