Kamis 14 Dec 2023 20:44 WIB

Bupati Dadang Memuliakan Ulama Melalui Program Guru Ngaji

Sebanyak 750 guru ngaji sudah merasakan langsung manfaat dari program guru ngaji.

Sebanyak 750 guru ngaji di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung sudah merasakan langsung manfaat dari program guru ngaji tersebut. Dari 750 guru ngaji itu, sebanyak 180 guru ngaji mengadakan silaturahmi atau pertemuan dengan Bupati Bandung Dadang Supriatna di lantai 5 Gedung BPRS HIK Parahyangan Jalan Raya Percobaan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Rabu (13/12/2023).
Foto: dok Pemkab Bandung
Sebanyak 750 guru ngaji di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung sudah merasakan langsung manfaat dari program guru ngaji tersebut. Dari 750 guru ngaji itu, sebanyak 180 guru ngaji mengadakan silaturahmi atau pertemuan dengan Bupati Bandung Dadang Supriatna di lantai 5 Gedung BPRS HIK Parahyangan Jalan Raya Percobaan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Rabu (13/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 750 guru ngaji di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung sudah merasakan langsung manfaat dari program guru ngaji tersebut. Dari 750 guru ngaji itu, sebanyak 180 guru ngaji mengadakan silaturahmi atau pertemuan dengan Bupati Bandung Dadang Supriatna di lantai 5 Gedung BPRS HIK Parahyangan Jalan Raya Percobaan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Rabu (13/12/2023).

Silaturahmi dengan Forum Guru Ngaji Bandung Bedas itu, Bupati Bandung didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung Ruli Hadiana, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Agus Firman Zaini dan Camat Cileunyi Cucu Endang, selain pimpinan BPRS HIK Parahyangan.

Bupati Bandung pun melihat dan mendengar langsung testimoni dari seorang guru ngaji Saepudin berusia 72 tahun yang merasakan langsung manfaat dari program guru ngaji tersebut. Saepudin salah seorang guru ngaji yang mengajar di SDN Cintaasih 2 Kecamatan Cileunyi.

Saepudin mengaku bahwa dirinya merasa dihargai melalui program guru ngaji tersebut. "Asa dijunjungkeun. Anu tina kurang diperhatikan sebelumna," aku Saepudin.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung. "Berharap ke depannya (program guru ngaji) bisa diteruskan. Terima kasih Pak Bupati," katanya.

Tak hanya Saepudin, pada kesempatan yang sama seorang guru ngaji mengungkapkan bahwa dari uang  insentif guru ngaji yang diterimanya itu sudah bisa digunakan untuk modal usaha budidaya jamur tiram. Bahkan sudah menguntungkan secara ekonomi dari usaha jamur tiram. 

Hal itu dibuktikan dengan membawa dan memperlihatkan hasil produk olahan jamur tiram kepada Bupati Bandung. 

Guru ngaji itu memanfaatkan uang insentif guru ngaji sebesar Rp 350 ribu untuk modal usaha budidaya jamur tiram. Dia pun berharap mendapat bantuan dari pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan untuk menambah usahanya itu. 

Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung merespon apa yang disampaikan kedua guru ngaji itu. "Selama saya menjadi Bupati Bandung, program guru ngaji akan diteruskan. Bahkan uang insentifnya berharap bisa ditingkatkan dari saat ini sebesar Rp 350 ribu per bulan yang diterima guru ngaji," kata Bupati Bandung.

Dadang Supriatna mengatakan ada sekitar 15.348 orang guru ngaji yang sudah terakomodir. Ia berharap kedepan bisa dilaksanakan jambore guru ngaji sebagai bentuk rasa syukur atas perjuangan para guru ngaji yang sangat luar biasa tersebut.

"Anggaran guru ngaji di Kabupaten Bandung sebesar Rp 109 miliar per tahun yang terbesar di Indonesia," katanya.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan, bahwa program insentif guru ngaji ini sebagai bentuk perhatian dalam upaya memuliakan ulama."Ini yang terbaik bagi ustadz dan ustadzah," katanya. 

Selain guru ngaji, Kang DS juga memberikan perhatiaan terhadap penyelenggaraan atau pengelolaan pendidikan Tsanawiyah. Ia juga turut memprogramkan pembangunan 28 SMP baru di Kabupaten Bandung. Pada tahun 2022 sudah terealisasi 15 SMP dan tahun 2023 9 SMP dan sisanya 4 SMP tahun 2024.

Di hadapan para guru ngaji itu, Bupati Bandung mengungkapkan bahwa pihaknya menggulirkan program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Pemkab Bandung sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 70 miliar. Program pinjaman ini untuk meminimalisir atau mengurang bank emok yang merajalela di Kabupaten Bandung.

"Guru ngaji yang mau buka usaha silahkan. Tak bayar bunga karena bunganya disubsidi oleh pemerintah. Nanti pinjamannya bisa ditingkatkan dari Rp 2 juta ke Rp 5 juta," sebut Bupati Bedas ini.

Dikatakannya, dengan adanya program pinjaman dana bergulir tanpa bunga  dan tanpa jaminan ini, untuk mengurangi angka pengangguran. Selain itu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement