REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, mengatakan, kepastian mantan wapres, Jusuf Kalla, untuk mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Ismandar (Amin) harus jadi perhatian khusus bagi Partai Golkar. Pasalnya, JK adalah mantan ketua umum yang termasuk sepuh yang sangat dihormati di internal Partai Golkar. Sehingga menurut dia, JK punya kemampuan menggembosi suara Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran.
“JK adalah politikus senior yang dihormati semua kalangan di Golkar. Sehingga JK bisa saja menarik suara Golkar untuk memilih Amin,” kata Najmuddin, Kamis (21/12/2023).
Partai Golkar diketahui berada di dalam gebong Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Najmuddin meyakini, berbedaan pilihan JK akan membuat suara Golkar untuk Pilpres 2024 akan terbelah. Karena JK memiliki pengaruh besar terutama di wilayah Indonesia bagian timur.
“Pak JK memiliki pengaruh yang sangat kuat. Beliau selain mantan wapres dua kali, tapi juga punya sumber saya dan pengikut yang banyak,” ucap Najmuddin.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, turut memberikan tanggapan terkait dukungan politikus senior Golkar Jusuf Kalla (JK) kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Airlangga menegaskan, Partai Golkar konkret mendukung Prabowo-Gibran. Partai Golkar konkret mendukung Prabowo dan Gibran. Kalau secara struktural, seluruh dewan di Partai Golkar semuanya tegas," katanya di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Airlangga mengeklaim jika dukungan JK yang juga mantan Ketua Umum Golkar itu tidak memberikan pengaruh ke Partai Golkar. “Beliau (JK) kan punya preferensi dan kita hargai itu," ujarnya.