Senin 22 Jan 2024 16:55 WIB

PT Pindad Siap Kirimkan 10 Unit Tank Harimau ke Kemenhan

Kemenhan memesan puluhan unit lain seperti produk Anoa, Komodo, dan senjata lainnya

Kendaraan tempur Medium Tank Harimau hasil produksi dari PT Pindad (Persero)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Kendaraan tempur Medium Tank Harimau hasil produksi dari PT Pindad (Persero)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Kartika Wirjoatmodjo berkunjung ke PT Pindad di Kota Bandung, Senin (22/1/2024). Kehadiran Wamen ke PT Pindad tersebut, untuk melihat sejumlah tank yang akan dikirimkan ke Kementerian Pertahanan. 

Kendaraan dengan nama Medium Tank Harimau akan diserahkan langsung oleh PT Pindad ke Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. 

Baca Juga

Menurut Dirut PT Pindad Abraham Mose, untuk Medium Tank Harimau, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memesannya sebanyak 18 unit. Tapi baru bisa disiapkan 10 unit yang akan diserahkan ke TNI AD. Selain itu ada puluhan unit lain yang juga dipesan seperti produk Anoa, Komodo, dan senjata lain. 

"Untuk pengerjaan produk lainnya masih coba diselesaikan. Kita juga kirim produk ekspor seperti ke Amerika dan beberapa negara ASEAN," ujar Abraham.

Sementara menurut Wamen, pihaknya datang ke PT Pindad karena ingin mengecek langsung serta  memastikan teknologi pertahanan Indonesia bisa ditingkatkan. Agar, memiliki kelas global dan memperkuat ketahanan produksi sejata Indonesia.

"Kami tugaskan Pindad dan Defend (holding BUMN) untuk wujudkan industri pertahanan dari hulu ke hilir," ujar Kartika Wirjoatmodjo yang akrab disapa Tiko. 

Saat ini, kata Tiko, PT Pindad sudah banyak memproduksi perlatan ketahanan. Untuk menunjang perusahaan pemerintah pun sering membeli alat dari Pindad sehingga ke depan perusahaan pelat merah ini harus bisa mandiri.

Perlahan, kata dia, transfer teknologi dari sejumlah perusahaan yang bekerjasama dilakukan agar ke depan Pindad bisa menjadi pemain di kelas global. "Harus jadi pionir," kata Tiko.

Di sisi lain, kata Wamen,  PT Pindad pun terus meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam setiap produk yang dibuat. Untuk senjata saat ini TKDN-nya sudah mencapai 70 persen, sedangkan kendaraan tempur sudah ad ayang mencapai 50 persen.

Beberapa bagian dalam peralatan ini sekarang masih didatangkan dari luar negeri khususnya yang berbahan baja. Namun, ke depan BUMN akan coba mengkomunikasikan kebutuhan ini dengan PT Kratakau Steel (KS) agar bisa memenuhi kebutuhan bahan dasar baja.

"KIta ingin bantu supaya bisa produksi di Indonesia," paparnya.

Komisaris PT Pindad, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, merasa takjub dengan perkembangan perusahaan ini. Kendaraan, senjata, dan peralatan lainnya sudah semakin canggih dan bisa diproduksi dengan teknologi sendiri.

"Mudah-mudahan ke depan Pindad bisa semakin maju," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement