Senin 29 Jan 2024 14:29 WIB

Ratusan Mahasiswa ITB Demo Rektor Minta Pinjol untuk Biaya Kuliah Dihapuskan

Pinjol berbunga dinilai tidak berpihak kepada mahasiswa

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Ratusan mahasiswa ITB menggelar aksi demonstrasi kepada rektor ITB di gedung rektorat di Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (29/1/2024).
Foto: Fauzi Ridwan
Ratusan mahasiswa ITB menggelar aksi demonstrasi kepada rektor ITB di gedung rektorat di Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (29/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Seratus lebih mahasiswa yang tergabung di keluarga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar aksi demonstrasi kepada rektor ITB di gedung rektorat di Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (29/1/2024). Mereka meminta program pinjaman online (pinjol) untuk biaya kuliah mahasiswa tidak mampu dan berbunga dihapus.

Berdasarkan pantauan Republika, sekitar Pukul 13.30 WIB seratusan mahasiswa ITB bergerak dari kampus ITB di Jalan Ganesha menuju gedung Rektorat ITB di Jalan Sulanjana. Tiba di depan gedung rektorat, mereka langsung berbaris memanjang dan menyampaikan keberatan terhadap program tersebut.

Baca Juga

Sesekali, mahasiswa menyanyikan lagu-lagu kritik tentang pinjol bagi mahasiswa yang hanya menyulitkan mahasiswa. Akses masuk menuju gedung rektorat ditutup oleh petugas keamanan dan dijaga ketat aparat kepolisian.

Sejumlah perwakilan mahasiswa sempat bersitegang dengan salah satu staf rektorat. Para mahasiswa meminta untuk masuk dan berbicara dengan perwakilan rektorat. Namun, para mahasiswa tidak dapat masuk dan bertemu dengan perwakilan rektorat. Mereka ingin membahas dengan pihak rektorat.

Salah seorang peserta aksi mengatakan masih banyak mahasiswa yang tidak dapat membayar uang kuliah tunggal (UKT). Ia menilai kebijakan UKT saat ini tidak berkeadilan. Ia pun mengkritik penggunaan pinjol untuk biaya kuliah bagi mahasiswa yang berbunga.

"Pinjol berbunga tidak berpihak kepada mahasiswa," ucap dia, Senin (29/1/2024).

Ketua Kabinet KM ITB Muhammad Yogi Syahputra meminta pihak rektorat untuk menghapus program pinjol berbunga. Ia meminta agar kampus memaksimalkan program beasiswa dan keringanan atau cicilan UKT yang tidak memberatkan mahasiswa.

"Menghapus opsi penyelenggaraan dana berupa pinjaman online berbunga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement