REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat, mengalokasikan anggaran dari APBD untuk bantuan pembayaran bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bantuan itu ditujukan khususnya bagi Wirausaha Baru (WUB) Kota Depok yang lulus program tersebut sejak 2022.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, penyediaan anggaran tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pemkot dalam mendukung pengembangan UMKM. “Tahun ini ada dana Rp 1,8 miliar untuk subsidi bunga gratis, APBD yang bayar, kalau Wirausaha Baru (WUB) yang mau Kredit Usaha Rakyat (KUR),” kata dia.
Idris mengatakan, sebelumnya WUB mendapatkan berbagai pelatihan, pendampingan usaha, akses perizinan usaha, dan pemasaran. Pada tahap akhir, kata dia, ada bantuan terkait dengan permodalan. Salah satunya berupa bantuan subsidi pembayaran bunga KUR.
Untuk merealisasikan program bantuan tersebut, menurut Idris, Pemkot Depok masih mencari bank yang akan diajak kerja sama.
“Kita akan negosiasi ke bank yang mau memberikan bunga rendah, akan kita lelang. Bagi yang berikan bunga rendah, akan kerja sama. Bunganya kami yang tanggung dari APBD,” kata Idris.
Idris mengatakan, Pemkot Depok akan terus berupaya memberikan pendampingan dan dukungan terhadap pelaku UMKM. Seperti pendampingan dalam pengemasan produk, juga pemasaran.
Dari sisi pemasaran, Idris mengatakan, ada beberapa tempat di Kota Depok yang dapat dijadikan lokasi penjualan produk UMKM. Menurut dia, perangkat daerah juga tengah mendata aset pemerintah yang potensial untuk mendukung produk UMKM.
Pemkot Depok juga mengupayakan pemasaran produk UMKM secara daring. “Tahun 2025 akan membuat cloud kitchen, sistem digital pemasaran produk orang Depok ke seluruh dunia," katanya.