Jumat 10 May 2024 21:41 WIB

Di Bandung, Sekarang Ada Pasar Tradisional Berstandar Internasional, Ini Lokasinya

Konsep penyajian produk seperti pameran dengan standar kebersihan yang tinggi.

Pasar tradisional berstandar internasional di Bandung
Foto: Dok Republika
Pasar tradisional berstandar internasional di Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Pasar tradisional, biasanya identik dengan kondisi tanah yang becek, jorok, berdesak-desakan dan pengap. Namun, di Bandung sekarang ada pasar tradisional yang menawarkan konsep lain. Sebab, pasar ini  akan memberikan pengalaman berbelanja yang berkualitas, higienis, dan praktis. Bahkan, para pedagangnya telah mengekspor produknya ke negara lain sehingga mendunia.

Pasar ini terletak di Kotabaru Parahyangan. Menurut Manager Area Komersil Kota Baru Parahyangan, Audrey, pihaknya membuat inovasi baru yang akan mengubah paradigma belanja masyarakat. "Pasar Parahyangan menawarkan pengalaman berbelanja yang mengagumkan dengan sentuhan tradisional namun memenuhi standar internasional," ujar Audrey, Jumat (10/5/2024).

Baca Juga

Terletak di pusat Kota Kotabaru Parahyangan, kata dia, Pasar Parahyangan menawarkan lebih dari sekadar tempat belanja. Tapi, menjadi tempat di mana Pengusaha Mikro, Petani, Peternak dapat menemukan wadah untuk menjajakkan produk yang beragam dan selalu tersedia (no backlog). Serta, menghadirkan produk dari kualitas Grade A, B, C, dan edukasi dari produk yang dijajakkan yang siap untuk dijual dalam skala besar.

"Para pedagang di Pasar Parahyangan pun telah sukses mengekspor produk-produk lokal ke seluruh Indonesia bahkan mendunia. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk berbagi pengalaman mereka dengan pengusaha lainnya, memberikan wawasan berharga tentang strategi pemasaran global, distribusi, dan standar kualitas internasional," paparnya.

Menurutnya, didukung dengan infrastruktur dan fasilitas yang modern, pasar ini berkomitmen untuk menjadi sarana yang memungkinkan pengusaha mikro untuk berkembang. Serta, memperluas jangkauan pasar mereka dan mengusung tren bisnis Online to Offline. Sehingga, dapat menarik calon pembeli potensial dari channel online untuk melakukan pembelian di toko fisik. 

"Sederhananya, online to offline dapat membawa konsumen dari media sosial ataupun iklan digital untuk berbelanja di toko fisik Pasar Parahyangan ataupun sebaliknya," katanya.

Audrey menilai, sistem distribusi langsung dari produsen ke konsumen di Pasar Parahyangan akan memotong rantai penjualan hingga hanya 3-4 tahap dari produsen ke konsumen. Pedagang pun, masih relevan untuk menetapkan harga 5-10 persen lebih rendah atau lebih tinggi tergantung pada kualitas produk. Sehingga, konsumen bisa mendapatkan produk yang berkualitas dengan harga bersaing, bahkan mampu dijual dengan harga murah karena langsung dari produsennya. 

"Pasar Parahyangan akan menjadi pusat bagi kolaborasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.

Konsep penyajian produk pun, kata dia, diperhatikan detail dengan mengusung penyajian penjualan seperti pameran dengan standar kebersihan yang tinggi. Jadi, setiap pengunjung dapat merasa nyaman dan aman saat berbelanja. Standarisasi untuk setiap produk yang dijual juga menjadi prioritas, memberikan jaminan kualitas untuk setiap transaksi yang merubah paradigma negatif berbelanja di pasar menjadi positif dan menyenangkan dengan hadirnya Pasar Parahyangan di Kotabaru Parahyangan.

Pengelola Pasar Parahyangan pun, kata dia, ecara detail memperhatikan aspek komprehensif yang ada, seperti untuk bagian advertising dan promotion, estetika tenan. Serta peraturan operasional untuk kenyamanan bersama.

“Kami bangga menyediakan platform bagi pengusaha mikro dan pedagang berpengalaman dalam ekspor untuk bersama-sama tumbuh dan berkembang. Kami pun percaya bahwa kolaborasi seperti ini akan memperkaya ekosistem bisnis lokal dan membantu meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di pasar global," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement