Rabu 03 Jul 2024 21:14 WIB

Program Sertifikasi Tanah Elektronik di Jabar Sudah Capai 60 Persen

Dari sisi data Kementerian ATR/BPN terus mengusahakan agar aman

Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Suyus Windayana, menerima penghargaan Ganesa Widya Jasa Adi Utama di acara Sidang Terbuka Institut Teknologi Bandung (ITB)
Foto: Dok Republika
Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Suyus Windayana, menerima penghargaan Ganesa Widya Jasa Adi Utama di acara Sidang Terbuka Institut Teknologi Bandung (ITB)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), terus melakukan percepatan target sertifikasi sertipikat elektronik di semua wilayah di Indonesia. Termasuk, di Jawa Barat (Jabar)

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Suyus Windayana, tahun ini program sertipikat elektronik sudah dilakukan di lebih dari 200 kabupaten di Indonesia. Ia berharap target sampai akhir tahun depan semua layanan pertanahan sudah bertransformasi. 

Baca Juga

"Tentunya dengan beberapa catatan yang ada sekarang ya, lebih ke penguatan di sana-sini. Di Jawa Barat sudah 60 persen, mungkin bulan ini atau bulan depan sudah bisa 100 persen," ujar Suyus seusai menerima penghargaan Ganesa Widya Jasa Adi Utama di acara Sidang Terbuka Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dalam rangka Peringatan 104 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia di ITB, Rabu (3/7/2024).

Provinsi Jabar sendiri, termasuk salah satu provinsi yang paling besar di Indonesia. Sehingga, urusan pertanahannya pun kompleks. Kementerian ATR pun terus memastikan agar kerja-kerja di Provinsi Jawa Barat maupun di 27 kabupaten/kota bisa dipercepat target-targetnya.

Terkait penghargaan dari ITB, Suyus menilaimmerupakan salah satu apresiasi dari mengenai pemanfaatan iptek di Kementerian ATR/BPN. Karena, prosesnya sangat panjang dari 2000-2024, dimulai sampai akhirnya kita bisa menurunkan sertipikat elektronik. "Jadi saya terima kasih semoga ini kerja keras semua. Bukan hanya saya, tapi juga bapak-bapak pimpinan yang sebelumnya, yang memberikan tantangan, bagaimana pengelolaan pertanahan harus lebih modern, harus lebih memberikan dampak kepada masyarakat, dari pengelolaan pertanahan dan pelayanannya," katanya.

Ke depan, kata dia, tantangannya adalah pemanfaatan iptek lebih tinggi di masa kini. Semua pihak harus meningkatkan tantangan-tantangan di dunia data digital ini menjadi peluang yang harus dimanfaatkan supaya semua pengelolaan pertanahan dan pelayanan pertanahan ini memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Mengenai keamanan data sertipikan online, ia memastikan dalam kondisi aman dan selalu berusaha setiap hari untuk menjaga keamanannya supaya sistem tidak bisa ditembus oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Juga dari sisi data juga kita supaya mengusahakan, supaya data yang kita simpan dalam digital itu adalah data-data yang saya katakan itu sudah ready to blockchain," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement