REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pasangan bakal calon Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi- Yena Masoem resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung sebagai peserta Pilkada Kota Bandung, Kamis (29/8/2024).
Pasangan Arfi-Yena datang ke KPU Kota Bandung menggunakan bus Bandros. Pasangan ini, menjadi satu-satunya pasangan calon kepala daerah Kota Bandung yang mengusung perwakilan perempuan di Pilkada Kota Bandung 2024. Keduanya diusung oleh enam partai politik yakni Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Garuda, Partai Perindo dan Partai Hanura.
Arfi Rafnialdi mengaku, meski mengenal baik sosok Yena Masoem, dirinya tidak pernah menyangka bisa berpasangan dengan Yena. "Perjodohan dalam politik itu adalah salah satu misteri. Rejekinya pasangan Arfi-Yena ini menjadi satu-satunya pasangan yang memiliki keterwakilan perempuan," ujar Arfi di KPU Kota Bandung, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung.
Arfi mengatakan, aspirasi perempuan di Kota Bandung sangat luar biasa. Hal tersebut menurut dia terlihat dari 7 caleg DPR RI terpilih di daerah pemilihan Jawa Barat 1, Kota Bandung dan Kota Cimahi, empat diantaranya adalah perempuan. Arfi berharap, kaum perempuan di Kota Bandung bisa memberikan suara untuk pasangan Arfi-Yena di masa pencoblosan, 27 November 2024 mendatang. "Jadi kita berharap aspirasi politik wanita Kota Bandung bisa dititipkan ke pasangan Arfi Yena karena inilah satu-satunya pasangan calon yang memiliki kandidat perempuan," katanya.
Sementara menurut Yena Masoem, pihaknya sangat bangga menjadi satu-satunya perwakilan perempuan di Pilkada Kota Bandung 2024. "Tentunya ini menjadi satu kebanggaan buat diri saya dan juga pasangan ini. Mudah-mudahan kami mendapatkan simpati yang besar dari warga Kota Bandung," katanya.
Yena mengatakan, jumlah populasi perempuan di Kota Bandung tidak jauh berbeda dengan jumlah laki-laki. Menurut dia, pasangan Arfi-Yena berpotensi merebut hati perempuan di Kota Bandung dengan program program pro perempuan.
"Perempuan mungkin akan menyandarkan harapannya kepada perempuan lagi. Karena yang mengerti, yang memahami perempuan itu adalah perempuan juga," katanya.