Rabu 08 Jan 2025 10:47 WIB

Persiapan MBG, Disdik Majalengka Diminta Data Siswa yang Miliki Alergi Makanan

Ada 37 ribu porsi makanan yang disediakan untuk para pelajar Majalengka

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Para pelajar menikmati Makan Bergizi Gratis (MBG) (Ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf
Para pelajar menikmati Makan Bergizi Gratis (MBG) (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA--Program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Majalengka akan dimulai pekan depan. Untuk itu, Dinas Pendidikan (Disdik) setempat diperintahkan untuk mendata siswa yang memiliki alergi makanan tertentu.

Perintah itu disampaikan oleh Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi. Menurutnya, pendataan tersebut penting dilakukan agar siswa yang menerima MBG tidak mengalami masalah kesehatan. "Dengan pendataan itu, maka menu makanan dalam program MBG bisa disesuaikan dengan kondisi siswa," kata Dedi, Rabu (8/1/2025).

Baca Juga

Selain menyangkut alergi makanan yang dialami siswa, pendataan juga mencakup makanan yang digemari para siswa. Dengan demikian, menuk makanan yang disiapkan dalam program MBG bisa disiapkan alternatif pilihannya. "Jadi barangkali ada siswa yang tidak suka nasi, maka bisa disiapkan menu penggantinya, yang memiliki kandungan gizi yang sama," kata Dedi.

Dedi menjelaskan, MBG di Kabupaten Majalengka akan dimulai pada Senin (13/1/2025) mendatang. Ada 37 ribu porsi makanan yang disediakan untuk para pelajar dari mulai PAUD, TK, SD, hingga SMP, dan termasuk ibu hamil, ibu menyusui serta balita.

Dari jumlah 37 ribu porsi itu, sebanyak 7.000 porsi makanan disiapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Sedangkan 30 ribu porsi lainnya, anggarannya berasal dari APBD 2025 Kabupaten Majalengka.

Dedi mengatakan, Pemkab Majalengka telah menyiapkan anggaran Rp 5 miliar dalam APBD 2025 untuk program MBG. Dalam program MBG yang dibiayai dari APBD 2025 itu akan menyasar kecamatan-kecamatan yang angka kemiskinannya masih cukup tinggi. ‘’Tetapi untuk pelaksanaannya serentak (MBG yang bersumber dari BGN dan APBD) dimulai pekan depan," katanya.

Dedi menambahkan, dalam program MBG yang bersumber dari APBD 2025 Kabupaten Majalengka, pihaknya memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sedangkan koki atau juru masaknya, berasal dari kelompok Peka (Perempuan Kepala Keluarga).

Ia menerangkan, kader-kader Peka tersebar di seluruh kecamatan se-Kabupaten Majalengka. Mereka sebelumnya telah diberikan pelatihan tata boga oleh DP3AKB Kabupaten Majalengka. Selain itu, seluruh bahan baku yang digunakan dalam pembuatan MBG yang bersumber dari APBD 2025, juga dipastikan berasal dari wilayah Kabupaten Majalengka. "Kami berharap program MBG bisa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement