REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Satpol PP Kota Bandung telah menegur masyarakat yang mencari koin aplikasi Jagat dengan merusak sejumlah taman di Kota Bandung. Mereka pun tidak akan segan untuk memberikan sanksi denda apabila masih membandel.
Kepala Satpol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi mengatakan, terus memantau aktivitas masyarakat yang mencari koin aplikasi Jagat di sejumlah taman di Kota Bandung. Apabila, mereka merusak makan akan dikenakan sanksi ringan hingga berat. "Kalau sudah merusak fasilitas, ada aturan sanksinya bertahap mulai dari teguran lisan yang ketemu sama petugas di lapangan pada saat ada laporan pengaduan dari masyarakat," ucap dia, Selasa (14/1/2025).
Selain itu, pihaknya juga bakal mendenda masyarakat jika tetap membandel membuat kerusakan di taman. Namun, sejauh ini petugas belum memberikan sanksi denda dan hanya teguran. "Belum ada sanksi denda baru teguran yang paling banyak di Tegalega," kata dia.
Menurut Rasdian, pihaknya juga telah memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak merusak taman-taman di Kota Bandung. Total taman yang digunakan untuk mencari koin aplikasi Jagat mencapai 20 lebih.
Sebelumnya, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung mengungkapkan pemburu koin aplikasi Jagat yang tengah viral di media sosial tersebar di 10 taman tematik di Kota Bandung. Sebagian besar taman mengalami kerusakan akibat diinjak-injak dan dikorek oleh mereka.
Plt Kabid Pertamanan dan Dekorasi DPKP Kota Bandung Yuli Eka Dianti mengatakan sebagian besar taman tematik yang terdapat aktivitas mencari koin aplikasi jagat mengalami kerusakan. Kerusakan yang terberat berada di Taman Metrologi, Jalan Sukajadi, Kota Bandung. "Memang kerusakan terbesar di Taman Metrologi di Taman Sukajadi," ucap dia saat dikonfirmasi, Senin (13/1/2025).
Ia mengatakan kerusakan taman lainnya akibat kejadian tersebut berada di taman Tegalega, taman Pet. Sedangkan aktivitas pencarian koin aplikasi jagat terpantau di 10 taman di Kota Bandung seperti di Taman Maluku, Taman Inklusi, Taman Hutan Kota, Taman Babakan Siliwangi, Taman Vanda.
Di taman Metrologi Sukajadi, ia menuturkan dipasang garis pembatas agar masyarakat tidak mencari koin di area tanaman. Namun, pihaknya tidak bisa melarang mereka yang datang ke taman tersebut. "Kalau ketahuan mencari koin kita imbau jangan mencari koin, jangan sampai merusak," kata dia.
Yuli mengaku developer aplikasi tersebut telah mendatanginya, Senin (13/1/2025). Ia sudah meminta agar permainan tersebut yang akan diselenggarakan hingga tanggal 24 Januari untuk dihentikan. "Saya minta dihentikan, mereka mau akan laporkan dulu ke pimpinan. Kita masih menunggu," kata dia.