REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSABM) Kota Bandung memberikan penjelasan terkait kondisi pagar pembatasan di median Jalan Surapati, Kota Bandung yang mengalami kerusakan dan mengkhawatirkan. Mereka menyebut pemeliharaan merupakan kewenangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat.
"Sebelumnya sudah koordinasi dengan BPJN DKI Jakarta Jawa Barat. Mereka yang akan melaksanakan pemeliharaan," ujar Kepala DSABM Kota Bandung Didi Riswandi saat dikonfirmasi, Selasa (21/1/2025).
Didi mengatakan, pagar pembatas jalan yang rusak berdiri di jalan nasional. Ia mengaku sempat mengganti pagar pembatas yang rusak dengan seizin dari BPJN. "Dulu pergantian oleh kita, seizin BPJN," ucap Didi.
Terkait dengan pergantian pagar pembatas yang rusak saat ini, Didi mengaku harus ditanyakan terlebih dahulu kepada BPJN.
Sebelumnya, kondisi sebagian pagar pembatas yang berdiri di median Jalan Surapati, Kota Bandung rusak parah dan mengkhawatirkan. Besi-besi pagar pembatas tersebut hilang dan tidak utuh yang membuat masyarakat bisa menerobos melewati pagar saat hendak melintas ke seberang Jalan Surapati.
Pantauan, besi-besi yang terpasang di badan pagar pembatas jalan banyak yang hilang. Akibatnya, bagian tengah pagar menjadi terbuka sehingga masyarakat bisa menerobos melintasi pagar.
Salah seorang petugas keamanan Rizky di kawasan Lapangan Gasibu mengaku tidak mengetahui persis penyebab besi-besi di area pagar pembatas di Jalan Surapati hilang. Namun, ia memperkirakan kondisi tersebut akibat kondisi besi yang sudah keropos dan karatan.
Tidak hanya itu, ia pun menduga besi-besi yang hilang banyak diambil oleh pemulung besi yang melintas di jalur tersebut. Ia menyebut kondisi pagar pembatas yang sudah rusak dan mengkhawatirkan sudah terjadi sejak tahun 2021.
"Sejak saya di sini tahun 2021, kondisinya sudah begitu (besi-besi hilang," kata dia saat ditemui, Selasa (21/1/2025).
Dengan kondisi begitu, ia mengaku sering menerobos pagar untuk menyeberang berjalan kaki ke jalan di sebelahnya. Sebab jika kondisi pagar pembatas pagar utuh maka untuk melintas harus memutar terlebih dahulu ke stopan lampu merah.
Namun begitu, ia mengatakan tiap menerobos pagar pembatas yang terbuka relatif was-was. Sebab saat melintas ke seberang jalan dengan menerobos pagar banyak kendaraan roda dua dan roda empat yang melaju dengan kencang.