Senin 10 Feb 2025 07:52 WIB

Farabi El Fouz Minta Pemprov Jabar Ikut Sukseskan Program Cek Kesehatan Gratis

Melalui program CKG diharapkan masyarakat bisa mencegah terjadinya berbagai penyakit

Rep: Muhammad Taufik/ Red: Arie Lukihardianti
Anggota komisi V DPRD Jabar yang juga merupakan Praktisi Kesehatan, Farabi El Fouz
Foto: Dok Republika
Anggota komisi V DPRD Jabar yang juga merupakan Praktisi Kesehatan, Farabi El Fouz

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di hari ulang tahun dari negara kepada masyarakat dimulai hari ini, Senin (10/2/2025). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan mengurangi jumlah penyakit yang bisa dicegah muncul lebih banyak.

Anggota komisi V DPRD Jabar yang juga merupakan Praktisi Kesehatan, Farabi El Fouz menyambut baik hal tersebut. Farabi menilai, dengan program ini masyarakat Jabar akan lebih mengenal kondisi kesehatannya.

Baca Juga

"Dengan adanya program CKG diharapkan masyarakat bisa mencegah terjadinya penyakit, dan menurunkan komplikasi penyakit akibat tidak terdeteksi nya penyakit didalam tubuh penderita " ujar Farabi kepada Republika, Senin (10/2/25).

Menurutnya, program dari pemerintah pusat tersebut harus di dukung oleh pemerintah daerah. Farabi menilai CKG merupakan sebuah program yang baik untuk masyarakat. "Pemprov Jabar harus turut serta ikut menyukseskan program CKG dari pemerintah pusat agar masyarakat Jabar semakin sehat dan angka kesakitan menurun," katanya.

Namun, Farabi pun menyoroti jumlah masyarakat Jabar yang saat ini mencapai 50 juta jiwa. Sehingga, keberadaan fasilitas kesehatan masih perlu ditingkatkan. Farabi mengatakan, perlu adanya skala prioritas ketika program tersebut sudah berjalan.

"Skala prioritas dibutuhkan mengingat penduduk Jabar yang jumlahnya besar, saya harap orang yang kurang mampu mendapatkan prioritas CKG," katanya.

Selain memperhatikan masyarakat, kata dia, pemerintah juga harus memperhatikan tenaga kesehatan yang ada. "Saya mendengar jumlah kuota kesehatan di batasi tiap hari sebanyak 30 orang di setiap puskesmas, yang perlu kita perhatikan adalah jumlah tenaga kesehatannya," katanya.

Farabi berharap jumlah tenaga kesehatan untuk program CKG terpisah di tiap puskesmasnya sehingga tidak mengganggu tenaga kesehatan yang sedang melayani pengobatan rawat jalan. "Ketika tenaga kesehatanya terpisah maka mereka akan lebih fokus melayani masyarakat dan agar terciptanya pelayanan prima," kata Farabi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement