Senin 24 Feb 2025 08:16 WIB

Unisba Wisuda 1.400 Mahasiswanya, Ini Pesan Rektor ke Generasi Milenial

Lulusan Unisba memiliki keunggulan dan pembeda yang menjadi nilai tambah

Wisuda Unisba digelar empat sesi melantik 1.400 Mahasiswa
Foto: Dok Republika
Wisuda Unisba digelar empat sesi melantik 1.400 Mahasiswa

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menggelar wisuda bagi 1.400an lulusan dari berbagai jenjang, yakni Doktor, Magister, Profesi, dan Sarjana dalam Wisuda Gelombang I Tahun Akademik 2024-2025. Acara ini berlangsung di Aula Utama Unisba selama dua hari, pada Sabtu dan Ahad, 22-23 Februari 2025. Totalnya, ada empat sesi pelantikan. Yakni, dua sesi dilaksanakan di hari pertama dan dua sesi lainnya pada hari kedua.

Momentum wisuda kali ini menjadi yang terakhir bagi Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., karena masa jabatannya telah memasuki masa akhir periode kedua. Prof Edi, akan menyerahkan kepemimpinan kepada Rektor baru yang dijadwalkan dilantik pada Juli tahun ini.

Baca Juga

Prof Edi menyoroti tantangan yang dihadapi oleh para lulusan, khususnya Generasi Milenial dan Generasi Z, yang hidup dalam era yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Ia berpesan, agar para wisudawan senantiasa mengembangkan kemampuan adaptasi yang baik dan terus belajar tanpa henti sesuai dengan pandangan Islam bahwa tidak ada garis finish dalam belajar. “Belajar tidak hanya secara formal saja di sekolah-sekolah atau membaca buku, akan tetapi yang lebih utama adalah membaca realita di dalam masyarakat,” ujar Prof Edi.

Prof Edi pun, menekankan pentingnya sikap rendah hati dalam perjalanan hidup dan karier. "Tak seorang pun yang mempunyai legitimasi untuk sombong. Sombong tidak ada dalam kamus pembelajar sejati, karenanya tetaplah selalu rendah hati, tawadhu supaya dapat menerima masukan dari berbagai sumber pembelajaran," katanya.

Prof Edi pun, mengingatkan para lulusan untuk tetap menjaga nama baik almamater dan kembali ke Unisba jika rindu dengan suasana kampus. Karena, Unisba akan selalu terbuka bagi para alumni. Ia berpesan, pada lulusan Unisba untuk mengembangkan kemampuan adaptable dengan beragam perubahan yang ada dan amanah yang mungkin dititipkan.

Adaptable adalah kelenturan eksekusi yang didasari dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kuat. Kelenturan adalah adaptabilitas, dan kemampuan ini harus terus dikembangkan supaya mampu menghadapi perubahan, meraih peluang, berpikir jauh kedepan, selalu mencari solusi terhadap permasalahan, dan tidak suka menyalahkan orang lain,” paparnya.

Ketua Badan Pengurus Yayasan Unisba, Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl mengatakan, ditengah tantangan yang dihadapi bangsa, terutama dalam sektor ekonomi, kesejahteraan, dan keadilan, Unisba tetap mampu melahirkan sarjana sebagai wujud kemajuan peradaban. Hingga saat ini, kurang dari 30 persen penduduk Indonesia yang berhasil meraih gelar sarjana, menjadikannya sebuah pencapaian yang patut disyukuri. Oleh karena itu, wisudawan diingatkan untuk berterima kasih kepada orang tua dan pihak yang telah berperan dalam perjalanan akademik dan ikut terlibat mengantarkan menuju sarjana.

Kepala LLDikti Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, Dr. Lukman, S.T., M.Hum., dalam sambutannya mengatakan bahwa lulusan Unisba tahun ini akan bersaing dengan sekitar 200 hingga 250 ribu lulusan dari berbagai perguruan tinggi lainnya. Namun menurutnya, lulusan Unisba memiliki keunggulan dan pembeda yang menjadi nilai tambah di tengah ketatnya persaingan dunia kerja.

"Saya yakin, meskipun tantangan ke depan semakin berat dengan banyaknya lulusan yang memiliki kualifikasi serupa, tetapi jika mereka (lulusan Unisba) memiliki keunggulan dan keahlian yang berbeda, persaingan ini dapat dimenangkan," katanya.

Menurutnya, bekal keilmuan yang diperoleh selama di Unisba adalah fondasi penting bagi kesuksesan. Namun, kunci utama keberhasilan tidak hanya terletak pada ilmu semata. Penguasaan bahasa asing selain Bahasa Indonesia dan Inggris, serta keterampilan dalam teknologi informasi dan komunikasi, menjadi faktor penting dalam memenangkan persaingan global. "Hari ini adalah akhir perjalanan di kampus, tetapi juga menjadi awal dari persiapan menuju kesuksesan di masa depan," katanya. 

Pada wisuda kali ini, lulusan terbaik dengan IPK tertinggi dan lulusan tercepat diraih oleh Amelia Adhi Gustina dari Fakulltas Ilmu Komunikasi dengan IPK 3,95 dan lulus dalam waktu 3 tahun 3 bulan 26 hari, sedangkan lulusan termuda yaitu Sri Ayuni dari Fakultas Hukum dalam usia 20 tahun 04 bulan 0 hari. Disamping itu, Unisba juga kembali memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada 10 sekolah yang memiliki alumni berprestasi sebagai wisudawan tebaik dalam prosesi Wisuda kali ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement