REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Minyak goreng kemasan merk MinyaKita tetap diburu masyarakat meskipun di pasaran ramai ditemukan takarannya tidak sesuai atau dibawah 1 liter. Hal itu karena, harganya jauh lebih murah dibandingkan minyak kemasan lainnya.
Hal itu diungkapkan Hana Subiyarti (54 tahun) salah seorang pedagang Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, Jawa Barat. Ia mengaku sudah mengetahui adanya MinyaKita yang takarannya jauh dibawah 1 liter, namun tetap saja minyak kemasan tersebut paling dicari pelanggannya.
"Konsumen sempet ada yang nanyain soal informasi itu, tapi tetep sepertinya gak terlalu berdampak. Soalnya stoknya tiap hari abis terus kalau di saya," ujar Hana saat ditemui, Selasa (11/3/2025).
Minimnya gejolak di pasaran dengan adanya takaran MinyaKita produsen tertentu yang disunat itu menurut Hana dikarenakan harganya jauh dibawah minyak goreng merk lainnya. Saat ini, ia menjual MinyaKita seharga Rp17.000 per liter.
Harga itu mengalami kenaikan dan jauh di atas ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan yakni Rp15.700 per liter. Namun tetap saja minyak rakyat itu paling laris meskipun secara kasat mata kualitasnya dibawah minyak kemasan merk lainnya.
"Kayanya karena paling murah juga jadi tetep banyak yang nyari. Soalnya kalau yang lain itu udah di atas Rp 20 ribu per liternya, termasuk minyak curah udah Rp 22 ribu per kilogramnya," kata Hana.
Hana mengaku sudah didatangi Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) dan UPTD Metrologi Kota Cimahi untuk mengecek dan mengukur langsung MinyaKita.
Kepala Bidang Perdagangan pada Disdagkoperind Kota Cimahi, Indra Bagjana mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyisiran di pasar tradisional yang dikelola Pemkot Cimahi yakni Pasar Atas Baru, Pasar Cimindi dan Pasar Melong. Disdagkoperind bersama UPTD Metrologi Kota Cimahi melakukan pengukuran terhadap tujuh sampel MinyaKita dari produsen yang berbeda.
Hasilnya, kata Indra, pihaknya menemukan ada empat produsen MinyaKita yang takarannya dibawah 1 liter dari total tujuh sampel yang dilakukan pengukuran. Ada yang hanya 700 mililiter, 800 mililiter, 780 liter dan 980 liter.
"Kita ambil 7 sampel dari produsen yang berbeda-beda. Dari 7 sampel itu yang benar-benar memenuhi 1 liter itu hanya 2. Kan massa minyak goreng itu kalau ditimbang 0,9 kilogram itu dipastikan 1 liter," kata Indra.
Indra mengatakan, usai ditemuan itu para pedagang ada yang berinisiatif untuk mengembalikan minyak goreng kemasan merk MinyaKita yang takarannya kurang dari 1 liter itu kepada pemasoknya. "Kalau pedagang informasinya untuk takaran yang kurang dari 1 liter dikembalikan kepada penyuplainya," katanya.
View this post on Instagram