Ahad 16 Mar 2025 08:40 WIB

Kota Bandung Dikepung Banjir Akibat Hujan Deras

Banjir di Pagarsih dan Astanaanyar terjadi akibat luapan Sungai Citepus

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Warga memberisihkan lumpur akibat banjir di Gang Tresna Pagarsih Kota Bandung
Foto: Dok Republika
Warga memberisihkan lumpur akibat banjir di Gang Tresna Pagarsih Kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Hujan deras yang terjadi di wilayah Kota Bandung membuat sejumlah titik ruas jalan dan pemukiman terendam banjir, Sabtu (15/3/2025) sore. Sebagian wilayah yang terendam banjir mulai surut sedangkan sebagiannya masih terendam.

Pantauan, banjir dan genangan terjadi di wilayah Leuwipanjang, Jalan Kopo Citarip dan Jalan Peta, Sabtu (15/3/2025) sore. Namun, banjir surut dan arus kendaraan kembali lancar setelah sebelumnya terjadi tersendat.

Baca Juga

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, banjir terjadi di pemukiman warga di Jalan Braga, tepatnya di gang Apandi. Banjir akibat luapan Sungai Cikapundung akan tetapi saat ini sudah berangsur surut.

Banjir terjadi di Jalan Astanaanyar RT 01,02 RW 07, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar. Banjir terjadi di Kompleks Graha Indah, Jalan Amir Mahmud dengan kondisi air sudah berangsur surut.

Banjir sempat terjadi di Gang Tresna Pagarsih dan banjir di Jalan Reungas, Kelurahan Gempol Sari. Sedangkan banjir pun terjadi di wilayah Pajajaran tepatnya di Jalan Baladewa RT 03 RT 05, RW 09 serta di RW 18 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bawet.

Sedangkan banjir Cileuncang terjadi di pertigaan Jalan Subang-Terusan Jalan Jakarta, pertigaan Jalan Kuningan, Jalan Cibatu Raya dan pertigaan Terminal Antapani dan Antapani lama. Kemudian, banjir musiman di Babakan Serang RW 03 dan Parakan Saat RW 23. Sedangkan di wilayah Rancanumpang di RT 01, 02 dan RW 02.

"Banjir di Pagarsih dan Astanaanyar akibat luapan Sungai Citepus," ujar Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat saat dikonfirmasi, Sabtu (15/3/2025).

Ia mengimbau masyarakat waspada dan siaga dengan kondisi musim hujan yang diprediksi menyebabkan banjir terulang. Masyarakat dapat mengontak 112 dan 113 apabila terjadi bencana banjir dan lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement