REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Puluhan kendaraan tempur PT Pindad disiapkan untuk dikirim ke Lebanon dalam misi perdamaian dunia Persatuan Bangsa-bangsa (PBB). Menurut Direktur Utama Pindad, Sigit P Santoso, PT Pindad memberikan pelatihan pengoperasian kendaraan tempur Pandur 8x8 bagi personel Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI (PMPP TNI) untuk meningkatkan kompetensi dalam pengoperasian hingga pemeliharaan dan perawatan kendaraan tempur.
Arif mengatakan, total ada 80 personel yang mengikuti pelatihan dan dibagi dalam dua gelombang, masing-masing terdiri dari 40 peserta. Materi pelatihannya, mencakup dasar pengoperasian kendaraan, pemeliharaan dan perawatan, penggunaan alat komunikasi, serta pengoperasian turret ranpur Infanteri 8x8.
"PT Pindad sebagai industri pertahanan dalam negeri mendukung operasi PMPP TNI baik penyiapan ranpur, pelatihan hingga pemeliharaan dan perawatannya agar misi berjalan lancar, sukses, dan selamat hingga kembali ke tanah air," ujar Sigit, Rabu (19/3/2025).
Sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung misi perdamaian dunia, berbagai produk alat peralatan pertahanan dan keamanan PT Pindad terutama kendaraan tempur, telah digunakan dalam berbagai misi PBB, Salah satunya, adalah kendaraan tempur Pandur 8x8.
"Akan kita kirimkan 18 kendaraan untuk misi di Lebanon. Selain itu juga ada Anoa yang dikirim ke sana sehingga total ada 30 kendaraan. Ini adalah kendaraan paling baru kami, mudah-mudahan nanti sukes di misi," katanya.
Kendaraan tempur Pandur 8x8 ini merupakan varian yang diproyeksikan untuk memperkuat satuan infanteri dalam berbagai operasi dengan teknologi yang lebih canggih, sehingga butuh pelatihan pada orang yang menjalankannya.
Pandur 8x8 memiliki bobot tempur maksimal 22,6 ton, dibekali mesin diesel 455 HP, memiliki kecepatan 80 km/jam dan memiliki daya jelajah 600 km.
Sigit menjelaskan, salah satu keistimewaan ranpur Pandur 8x8 adalah mampu mengarungi kawasan perairan dengan kecepatan 8 km/jam. Kendaraan ini memiliki proteksi STANAG 4569 level III dan memiliki kapasitas personel 13 orang.
Ranpur Pandur 8x8 memiliki senjata utama kaliber 30 mm, dapat dilengkapi senapan mesin 7,62 coaxial dan dilengkapi persenjataan yang memiliki kemampuan Advanced Gun & Sights Stabilization, Hunter Killer Capability dan terintergrasi dengan Smoke Grenade Launchers serta Laser Warning System.
"Kendaraan ini memakai teknologi terkini dan mengusung Battlefield Management System (BMS), kendaraan ini mendukung situasi tempur modern serta diproyeksikan untuk mampu melawan kendaraan tempur lainnya," katanya
Selain itu, produk ranpur Anoa 6x6 telah berkontribusi dalam misi UNAMID (Sudan), MINUSCA (Afrika Tengah), dan UNIFIL (Lebanon). Selain itu, Komodo 4x4 dan Anoa 6x6 juga telah berkontribusi dalam misi MONUSCO (Kongo).
Sementara itu, Komandan PMPP TNI, Mayjen TNI Taufik Budi Santoso berterimakasih dengan pelatihan dan kesiapan kendaraan untuk misi ke Lebanon. Program PBB di Lebanon ini, masih sama dengan misi sebelumya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat sipil di sana.
"Kita tahu di Lebanon ini belum dikatakan aman sama sekali. Perkembangan di media gencatan senjata terjadi, tapi ada kedua pihak yang masih sering melanggar," kata Taufik.
Rencananya mereka akan bertukar dengan prajurit yang sudah ada di sana setelah Ramadan. Prajurit ini akan setahun menjalankan misi.