Senin 19 May 2025 17:23 WIB

Pengemudi akan Mogok, Menhub Panggil GoJek, Grab, hingga Maxim Ini yang Dibahas

Dalam pertemuan, Dudy mempertanyakan model komunikasi setiap aplikator

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Arie Lukihardianti
Menhub Dudy Purwagandhi
Foto: Kemenhub
Menhub Dudy Purwagandhi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana offbid atau mematikan aplikasi dari pengemudi dan berdemonstrasi pada Selasa (20/5/2025) besok, direspon Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Ia, mengumpulkan manajemen aplikator ojek online (Ojol) seperti GoJek, Grab, Maxim, dan InDriver. Tujuannya, untuk mendengar langsung tanggapan aplikator atas aspirasi mitra pengemudi yang

"Kami tidak bisa mencegah pihak yang ingin sampaikan aspirasi. Silakan saja," ujar Dudy saat konferensi pers terkait penyelenggaraan layanan transportasi berbasis aplikasi secara daring di Aroem Resto dan Cafe, Jakarta, Sabtu (19/5/2025).

Baca Juga

Namun, Dudy berharap mitra pengemudi dapat langsung menyampaikan aspirasinya secara tepat sasaran. Dudy mendorong aspirasi diarahkan ke aplikator agar dapat mendengar secara langsung terkait persoalan di lapangan. 

Dudy menyampaikan para aplikator menyampaikan selama ini telah membuka ruang interaksi dengan para mitra pengemudi. Menurutnya, mitra pengemudi dapat mendatangi manajemen aplikator jika merasa kurang puas atas kebijakan yang dianggap merugikan mitra pengemudi. 

"Para aplikator sudah jawab apabila kurang puas, kita harus duduk lagi, bicara dengan seluruh pihak, mencari yang terbaik untuk menjawa permasalahan yang diangkat mitra pengemudi," kata Dudy. 

Dalam pertemuan ini, Dudy juga mempertanyakan model komunikasi setiap aplikator dengan para pengemudi. Dudy menilai sistem komunikasi yang baik menjadi kunci dalam hubungan positif aplikator dengan pengemudi.  "Penting buat pemerintah mengatur bagaimana kompetisi ini menjadi kompetisi yang fair," kata Dudy. 

Menurut Dudy, karakteristik setiap perusahaan aplikator tidak sama. Dudy mengatakan setiap aplikator memiliki strategi berbeda dalam menjangkau pelanggan dan memenuhi aspirasi mitra pengemudi.  "Kami ingin menciptakan lingkungan ini  menjadi lingkungan yang fair dan juga terjaga keseimbangannya. Jadi tidak hanya sisi para pelaku usaha, tidak hanya dari customer, tidak hanya dari para mitra, ini kita harus jaga semua," katanya.

Dudy mengatakan, Kementerian Perhubungan ingin mendapatkan masukan secara komprehensif dari pihak aplikator, mitra pengemudi, dan konsumen. Dudy memastikan Kemenhub akan terus menjaga keseimbangan dari ekonomi transportasi berbasis daring tersebut. "Jadi kami juga tidak ingin men-set sebuah aturan yang akan membuat kompetisi menjadi tidak fair. Kemudian kita juga harus melihat ekosistem yang ada sekarang ini ini harus dijaga keseimbangannya," kata Dudy. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement