Kamis 18 Sep 2025 13:35 WIB

Ratusan Pelajar yang Keracunan MBG, Ini yang Dilakukan Dinkes Garut

Saat ini sebagian harus dirawat, dan sebagian rawat jalan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Ratusan siswa di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut diduga mengalami keracunan massal usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG), Selasa (16/9/2025) kemarin. Tercatat hingga Rabu (17/9/2025) malam terdapat 194 orang siswa yang terdampak.
Foto: Dok Polres Garut
Ratusan siswa di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut diduga mengalami keracunan massal usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG), Selasa (16/9/2025) kemarin. Tercatat hingga Rabu (17/9/2025) malam terdapat 194 orang siswa yang terdampak.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat menurunkan tim medis untuk menangani 150 orang pelajar di Kecamatan Kadungora, Garut, Jawa Barat, yang mengalami gejala keracunan makanan. Saat ini sebagian harus dirawat, dan sebagian rawat jalan.

"Jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan mencapai 150 orang," kata Kepala Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani kepada wartawan di Garut, Rabu.

Ia menuturkan seluruh pelajar yang mengeluhkan sakit sama pada bagian perut yang diduga sebagai gejala keracunan makanan. Namun lebih jelasnya akan ditelusuri jenis makanan apa yang dikonsumsinya.

Tim medis, kata dia, saat ini masih fokus untuk penanganan kesehatannya, terutama yang parah dan harus menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kadungora sebanyak 14 orang. Sisanya rawat jalan dengan tetap mendapatkan pemantauan petugas kesehatan.

"Empat belas orang siswa yang dirawat seluruhnya dilakukan perawatan di Puskesmas Kadungora," katanya.

Ia menyampaikan, Dinkes Garut memastikan seluruh pelajar yang mengeluhkan sakit gejala keracunan mendapatkan penangan kesehatan yang cepat dan tepat sampai dipastikan sembuh. "Kita dari sejak awal menerima informasi ini langsung menerjunkan tim ke lapangan, termasuk mengirimkan kebutuhan obat-obatan untuk perawatan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement