Jumat 26 Sep 2025 13:51 WIB

Keracunan Massal Akibat MBG di Jabar Meluas, dari Bandung ke Sumedang, Subang, Cianjur & Sukabumi

Sudah lebih dari 1.000 siswa di Kabupaten Bandung Barat keracunan MBG.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Siti Nuraeni (25), Ibu Menyusui Asal Desa Neglasari, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Menjalani Pemeriksaan di Posko Kecamatan karena Mengeluhkan Gejala Dugaan Keracunan Usai Mengkonsumsi Menu MBG.
Foto: Ferry Bangkit
Siti Nuraeni (25), Ibu Menyusui Asal Desa Neglasari, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Menjalani Pemeriksaan di Posko Kecamatan karena Mengeluhkan Gejala Dugaan Keracunan Usai Mengkonsumsi Menu MBG.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Keracunan massal diduga akibat mengkonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Barat meluas. Tak hanya di Kabupaten Bandung Barat, pekan ini keracunan terjadi di wilayah Sumedang, Subang, Cianjur hingga Kabupaten Sukabumi.

Sebelumnya, 1.000 lebih siswa di Cipongkor dan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan akibat mengkonsumsi MBG. Mereka mengalami gejala muntah, mual, kejang hingga pusing.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Provinsi Jawa Barat, Adi Komar membenarkan keracunan MBG terjadi di sejumlah wilayah. Mulai dari Sumedang, Subang, Cianjur hingga Sukabumi.

"Yang pasti di Sumedang 55 pelajar, Subang masih di konfirmasi, Cianjur masih dalam konfirmasi," ucap dia belum lama ini. Sedangkan untuk Kabupaten Sukabumi sebanyak 34 korban pelajar dengan kejadian pada 24 September 2025.

Ditemui terpisah, Sekda Herman Suryatman membenarkan informasi kasus keracunan MBG di Kabupaten Sumedang. Namun, dia juga belum mengetahui secara pasti total korban dari peristiwa ini.

"Di Ujungjaya, Tomo dan Cimalaka. Data korban sementara ada 46 orang (6 masih dirawat di RS. Cimalaka)," kata dia.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengaku bakal memanggil pengelola MBG untuk mengevaluasi pelaksanaan MBG di Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement