REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sejumlah tempat pembuangan sampah (TPS) di Kota Bandung mengalami overload sampah. Kondisi tersebut menyusul diterapkan kebijakan pembatasan ritase pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Pantauan, TPS di Jalan Tamansari dan di Jalan Siliwangi, Kota Bandung terlihat overload sampah. Bak sampah penuh dengan tumpukan sampah hingga overload. Sebagian sampah disimpan di area TPS.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Darto membenarkan terjadi penumpukan sampah hingga overload di TPS di Kota Bandung. Ia mengatakan hal itu imbas pembatasan ritase pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti, Bandung Barat.
"Betul, jadi kecepatan kita mempersiapkan tempat dan mesin pengolahan tidak secepat pembatasan. Pembatasan jauh cepat dan tinggi sedangkan kemampuan antisipasi perlu proses," ujar Darto, saat dihubungi, Selasa (14/10/2025).
Ia menyebut pengolahan sampah memerlukan proses penganggaran serta pembangunan. Oleh karena itu, pihaknya belum dapat menyelesaikan tumpukan sampah di TPS-TPS. "Itu menyebabkan belum bisa menyelesaikan tumpukan itu kebijakan dimulai sedangkan proses membangun tempat pengolahan (masih berproses)," kata dia.
Ia mengatakan 11 insenerator di beberapa kecamatan sudah terpasang dan berjalan melakukan pengolahan sampah. Sedangkan sebagian lagi masih dalam tahap pemasangan di sejumlah kecamatan. "Di Kecamatan Gede age sudah terinstal satu unit pengolahan kapasitas 10 ton. Di Rancasari sudah datang mesin lalu menyusul empat kecamatan. Total enam kecamatan insenerator," kata dia.
Pihaknya bakal terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menekan tumpukan sampah di TPS overload. Selain itu, bakal menyiapkan 1.597 tenaga pengolah sampah yang ditargetkan mengolah 160 ton sampah organik di level RW. "Masyarakat mengolah di level rumah tangga lalu menyetor sampah organik ke RW dan ditangani di RW. Kalau anorganik diolah di Sarimukti," kata dia.