Kamis 16 Oct 2025 21:37 WIB

Warga Geruduk Rumah Terduga Pelaku Pencabulan di Bandung

Terduga pelaku sudah membuka jasa praktek sejak tahun 2010.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Sejumlah warga menggeruduk sambil melakukan aksi demonstrasi di rumah terduga pelaku pencabulan di Jalan Pangaritan, Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Kamis (16/10/2025).  Mereka telah melaporkan terduga pelaku ke aparat kepolisian.
Foto: Dok Republika.
Sejumlah warga menggeruduk sambil melakukan aksi demonstrasi di rumah terduga pelaku pencabulan di Jalan Pangaritan, Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Kamis (16/10/2025). Mereka telah melaporkan terduga pelaku ke aparat kepolisian.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Sejumlah warga menggeruduk sambil melakukan aksi demonstrasi di rumah terduga pelaku pencabulan di Jalan Pangaritan, Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Kamis (16/10/2025).  Mereka, telah melaporkan terduga pelaku ke aparat kepolisian.

Salah seorang warga Anang (47 tahun) mengaku terduga pelaku berinisial U sehari-hari sering memberikan pelajaran ngaji. Ia menuturkan terduga pelaku pun membuka praktek pengobatan tradisional.

Baca Juga

Ia menyebut terduga pelaku sudah membuka jasa praktek sejak tahun 2010. Kepada pasiennya, Anang mengatakan terduga pelaku mengaku bisa mengobati berbagai macam penyakit. "Jadi dia ngakunya mah bisa mengobati berbagai macam penyakit, tapi saya nggak tahu kebenarannya," ujar Anang, Kamis (16/10/2025).

Anang mengatakan modus yang dilakukan terduga pelaku yaitu ketika korban tengah melakukan pengobatan. Pelaku melakukan aksinya dengan korban diduga mencapai 10 orang. Pihaknya pun telah melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. "Disuruh buka baju terus dia melakukan pelecehan," kata dia.

Kapolsek Panyileukan, Kompol Kurnia mengatakan kasus dugaan pelecehan seksual tersebut ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung. "Di tangani PPA Polrestabes Bandung," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement