REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Sejumlah tokoh bangsa direncanakan hadir dalam Musyawarah Majelis Sunda (MMS) yang akan berlangsung di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (22/11/2025). Musyawarah II-2025 ini beragendakan penyampaian rekomendasi strategis kepada Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Ketua Badan Panata Gawe MMS Andri Perkasa Kantaprawira mengatakan, Musyawarah II-2025 MMS kali ini akan menghadirkan sejumlah tokoh lintas disiplin profesi. Di antaranya Wakil Menteri Dalam Negeri Komjen Pol Purn Akhmad Wiyagus, Menteri Koperasi Fery Juliantono, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wamen Dikdasmen Atif Latiful Hayat, Sekda Jabar Herman Suryatman, dan Ketua DPRD Jabar Bucky Wibawa.
Sementara dari Presidium Pinisepuh MMS yang akan hadir, di antaranya Burhanudin Abdullah, Laksamana Purna Ade Supandi, Pinisepuh MMS sekaligus Ketua Perkumpulan Urang Banten Irjen Pol Purn Taufiequrachman Ruki, dan Komjen Polisi Purna Adang Darajatun.
Dalam keterangan pers-nya di Bandung, Rabu (19/11/2025), Andri juga mengaku sudah mengundang tokoh asal Bogor yang kini menjadi Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Investasi/CEO Danantara asal Majalengka Rosan Perkasa Roslani, Gubernur DKJ Pramono Anung, dan Gubernur Banten Andra Soni.
Sejumlah anggota DPR RI lintas fraksi, perwakilan dari 35 rektor, serta dari kalangan TNI/Polri juga akan diundang dalam momen tersebut. Andri menjelaskan, MMS adalah forum strategis yang merumuskan arah kebijakan kebudayaan yang selaras dengan kebutuhan masyarakat.
Rekomendasi strategis akan disampaikan langsung kepada pihak terkait, khususnya kepada Pemprov Jabar, dan umumnya pemerintah pusat seperti Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Dalam Negeri.
"Musyawarah Tahunan MMS bukan sekadar seremoni, tetapi ruang strategis untuk memastikan kebudayaan menjadi fondasi utama arah pembangunan di Jawa Barat dan Indonesia,’’ ujar Andri. Untuk itu, pihaknya kami akan memberikan policy brief, rekomendasi, dan pernyataan sikap dalam acara nanti.
Adapun policy brief, rekomendasi, dan pernyataan sikap tersebut sudah dirumuskan bersama dalam Pra Musyawarah MMS ke-II yang berlangsung di Kampus Unpad, Jl Dipatikur, Kota Bandung Sabtu (15/11/2025). Saat itu, ratusan peserta yang terdiri dari panata pikir dan pinisepuh hadir dan bermusyawarah.
‘’Amanat para pinisepuh dan masyarakat Sunda, rekomendasi strategis MMS diterjemahkan menjadi kebijakan nyata di pemerintahan, agar budaya Sunda mampu menguatkan identitas dan martabat bangsa,’’ tuturrnya. Pihaknya optimistis, jika rekomendasi dari MMS dijadikan landasan kebijakan, maka akan loncatan pembangunan di Tatar Sunda dan Indonesia.
Empat Rekomendasi Strategis
- Mengkritisi pola sentralisasi fiskal yang selama ini belum sepenuhnya memberikan keadilan bagi Jawa Barat dan Banten, meskipun keduanya merupakan kontributor ekonomi terbesar setelah Jakarta.
- Penegasan kebudayaan sebagai fondasi jati diri, bukan sekadar pelengkap atau dekorasi pembangunan.
- Sunda Raya mencakup Jawa Barat, Banten, dan Daerah Khusus Jakarta, memiliki potensi besar sebagai satu ekoregion dan kawasan ekonomi terpadu, sehingga menolak konsep aglomerasi yang mengabaikan masyarakat lokal, mengancam ruang hidup, dan merusak lingkungan apabila dilakukan tanpa konsultasi publik.
- Aspek kepemimpinan sebagai simpul penggerak seluruh agenda perubahan, karenanya perlu dibentuk segera antara lain Sunda Leadership Institute (SLI) dalam tiga level mulai umur 18 hingga 40 tahun ke atas.