REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Potensi hujan sangat lebat hingga ekstrim yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga sepekan kedepan di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan). Masyarakat pun diminta untuk mewaspadai kondisi tersebut.
Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat, dalam sepekan kedepan, diprakirakan beberapa fenomena masih berpengaruh terhadap pembentukan awan.
"Hal itu dapat mengakibatkan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat, termasuk Ciayumajakuning," kata pria yang akrab disapa Faiz itu kepada Republika, Ahad (26/2/2023).
Faiz menjelaskan, aliran massa udara dingin dari Asia (monsun Asia) dominan masuk ke wilayah Indonesia bagian barat. Karenanya, angin di wilayah Jawa Barat masih didominasi oleh angin baratan.
Selain itu, pusat tekanan rendah terpantau di Australia bagian utara yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di perairan barat daya Lampung - selatan JawaTengah. Adapula kondisi labilitas lokal di sebagian wilayah Jawa Barat masih cukup signifikan.
"Faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah Jawa Barat, termasuk Ciayumajakuning," terang Faiz.
Adapun potensi cuaca ekstrim di Wilayah Ciayumajakuning yang terdiri dari Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan itu diprakirakan terjadi pada Selasa (28/2/2023) sampai Kamis (2/3/2023).
Cuaca ekstrem berpotensi terjadi, Jumat (3/3/2023), di Kabupaten dan Kota Cirebon serta Kabupaten Kuningan. Kemudian, potensi cuaca ekstrem diprakirakan juga akan terjadi di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, serta Kabupaten dan Kota Cirebon, Sabtu (4/3/2023). Sementara, prakiraan cuaca ekstrem juga diprediksi terjadi di Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan, pada Ahad (5/3/2023).
"Kepada masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada terhadap peningkatan potensi terjadinya hujan lebat dan atau peningkatan kecepatan angin yang bersifat lokal," pungkas Faiz.