REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti menilai, setidaknya ada tiga pasangan capres dan tiga koalisi yang bertanding di 2024. Ada pasangan dan koalisi pendukung dari Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Dia merasa, Koalisi Perubahan, Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS, tidak akan berganti posisi dan tetap mengusung Anies Baswedan. Kemudian, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Golkar, PAN dan PPP, diprediksi akan mengusung Ganjar Pranowo.
Terakhir, Koalisi Indonesia Raya yang mengusung Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar. Ia berpendapat, jika melihat kode-kode yang disampaikan partai-partai di KIB, terutama PAN dan PPP, mereka mengusung Ganjar Pranowo dan Erick Thohir.
"Saya merasa kalau PDIP tidak mengumumkan Puan sampai Maret ini artinya petunjuk besar Ganjar Pranowo yang akan diusung sebagai capres," kata Ray, Rabu (1/3).
Apalagi, dia melihat, 2-3 bulan terakhir setelah dipanggil Megawati, serangan-serangan ke Gubernur Jawa Tengah itu dari internal PDIP relatif menurun. Bahkan, Ganjar Pranowo sendiri tampak tidak lagi seperti 'cawe cawe' mencari dukungan.
Kemungkinan sudah ada kesepakatan akan diusung tapi diminta tidak genit-genit lagi di luar. Menariknya, Ray menilai, ketika Jokowi Mania (Joman) menarik dukungan dari Ganjar malah terlihat banyak pembelaan datang dari internal PDIP.
Dari sana, terlihat PDIP sudah mulai menarik perhatian mereka ke Ganjar Pranowo dan Puan Maharani sendiri tampak tidak lagi berambisi untuk dicalonkan. Puan terlihat seperti tidak lagi berusaha keras untuk dikenal oleh publik luas.
"Petunjuk paling kuat Maret ini, kalau PDIP tidak pula menyebutkan Puan sebagai capres atau cawapres, artinya 80 persen suara akan masuk ke Ganjar Pranowo," ujar Ray.
Selain itu, ia memprediksi, PDIP bisa masuk ke KIB yang memiliki potensi menjadi koalisi besar ditambah partai-partai non parlemen. Setidaknya, delapan parpol peserta pemilu baik parlemen dan non parlemen yang kemungkinan mendukung Ganjar.