REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Wali Kota (Walkot) Sukabumi Achmad Fahmi mendorong komitmen bersama dalam upaya melestarikan bahasa Sunda. Diharapkan bahasa ibu ini dapat terus digunakan dalam kehidupan sehari-hari, agar tidak hilang tergerus perkembangan zaman.
Dorongan atas komitmen tersebut disampaikan dalam kegiatan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional dalam bentuk Seminar Basa Jeung Budaya Sunda Pikeun Guru SD, SMP, SMA/SMK, Kamis (2/3/2023).
Seminar yang dilaksanakan di Gedung Seni Aher, Kota Sukabumi, Jawa Barat, itu digelar Panglawungan Budaya Sunda, Forum Komunikasi Kelompok Kerja Guru (FKKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Basa Sunda, dan MGMP Seni Budaya.
Seminar tersebut digelar dalam upaya membangun komitmen bersama untuk menjaga bahasa Sunda lestari dan tetap digunakan dalam kehidupan sehari-hari. “Seminar ini menjadi sebuah motivasi percepatan bahasa ibu senantiasa hadir,” kata Achmad Fahmi.
Fahmi mengatakan, bahasa ibu, termasuk bahasa Sunda, menjadi bagian keragaman di tengah bahasa Indonesia. Ia berharap ada peran dari berbagai pihak, khususnya guru bahasa, untuk menjaga bahasa Sunda. “Ada langkah strategis dalam menjaga bahasa ibu dikenal warga,” kata Fahmi.
Salah satunya, mengenalkan bahasa Sunda kepada anak sejak dini. Diharapkan anak-anak juga bisa mengenal bahasa Sunda halus.
Selain itu, diharapkan ada upaya membiasakan penggunaan bahasa Sunda dalam kegiatan sehari-hari. Untuk mendukung upaya tersebut, misalnya, setiap Kamis ada ajakan untuk menggunakan bahasa Sunda, juga pakaian bernuansa budaya Sunda.
Diharapkan juga ada ruang publik untuk kegiatan seni budaya Sunda. Dengan upaya-upaya tersebut, juga peran serta berbagai pihak, Fahmi berharap ada kebersamaan dalam melestarikan bahasa, juga budaya Sunda.