Senin 06 Mar 2023 12:42 WIB

Prabowo: Rivalitas Itu Perlu, Tapi Jangan Rusak Kerukunan Politikus

Keduanya berkaca dari Pemilu 2019 yang banyak menghadirkan konflik dan polarisasi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022). Pertemuan yang berlangsung hampir lima jam tersebut salah satunya membahas mengenai kemajuan bangsa dan negara.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022). Pertemuan yang berlangsung hampir lima jam tersebut salah satunya membahas mengenai kemajuan bangsa dan negara.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Persaingan dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024, merupakan hal yang lumrah. Namun, rivalitas itu jangan sampai membuat kerukunan antarpolitikus tersebut rusak bahkan tak berkomunikasi lagi.

"Bahwa persaingan, rivalitas itu perlu, bahwa juga kita tidak boleh takut dengan oposisi, tapi oposisi yang selalu konstruktif, selalu damai, dan selalu dalam kerangka NKRI, dan selalu dalam kerangka Pancasila, selalu dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika," ujar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ahad (5/3/2023) usai pertemuannya dengan jajaran pengurus DPP Partai NasDem. 

Prabowo mengapresiasi dan berterima kasih kepada Surya Paloh dan jajaran pengurus DPP Partai Nasdem yang berkunjung ke kediamannya. Kata dia, pertemuan tersebut merupakan bentuk komunikasi antara dua sahabat.

Usai pertemuan tertutup yang berlangsung selama sekira tiga jam itu, Prabowo mengatakan, bahwa keduanya bersepakat untuk menghormati keputusan masing-masing partai politik.

"Saya berbicara cukup luas, cukup mendalam, kita dapat suatu kesimpulan tertentu. Kita sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing, kita sepakat bahwa kita ingin suasana bangsa dan negara selalu dalam keadaan damai, dalam keadaan rukun," ujar Prabowo di kediamannya, Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor, Ahad (5/3).

Adapun Surya Paloh menyebut, pertemuan keduanya kali ini tak membahas ihwal koalisi untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024. Keduanya menyadari, bahwasanya hubungan itu harus bisa terjaga sedemikian rupa.

"ntuk apa? Tidak hanya memberikan benefit kepada kami berdua semata-mata atau kedua parpol ini, tapi ada kepentingan yang lebih besar menjaga agar spirit semangat kebangsaan dan nasionalisme," ujarnya.

Keduanya sadar bahwa dirinya dan Prabowo adalah dua ketua umum partai politik yang memiliki tanggung jawab besar kepada masyarakat. Tanggung jawab demi menghadirkan Pemilu 2024 yang berlangsung dengan baik.

Ia dan Prabowo berkaca dari Pemilu 2019 yang begitu banyak menghadirkan konflik dan polarisasi di masyarakat. Pertemuan hari ini diharapkannya menjadi tanda bahwa pilihan yang berbeda tak mengurangi intensitas komunikasi dan persahabatan.

"Berpolitik tidak kalah pentingnya daripada hubungan komunikasi kami perankan untuk memberikan kontribusi, pikiran-pikiran kami berdua di tengah-tengah masyarakat," ujar Surya Paloh.

"Mas Bowo menyatakan pilihan boleh berbeda, tapi spirit kebersamaan menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan daripada kedua partai ini dan semangat ini membantu kita semuanya agar kita menghadapinya dengan tenang," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement