Rabu 08 Mar 2023 12:57 WIB

Ini Persiapan Kang Abik untuk Berpuasa Ramadhan di Jerman

Ramadhan di Indonesia jauh lebih semarak dibandingkan dengan di Jerman.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Habiburrahman el Shirazy atau yang disapa Kang Abik
Habiburrahman el Shirazy atau yang disapa Kang Abik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Novelis muslim Habiburrahman El-Shirazy atau yang biasa dipanggil Kang Abik untuk pertama kalinya akan menjalankan ibadah puasa di Jerman pada Ramadhan 1444 H/2023 M. Karena, saat ini, Kang Abik sedang menempuh studi S3 di Universitas Leipzig, Jerman.

Ketua Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam Majelis Ulama Indonesia (LSBPI MUI) ini juga membawa keluarganya ke Jerman. Untuk menjalani ibadah puasa Ramadhan tahun ini, dia pun mempersiapkan niat yang kuat.

“Yang kita siapkan ya niat yang kuat. Terus kemudian tetap menjaga kesehatan karena di sini sedang musim dingin, supaya kita bisa berpuasa dengan lengkap dan nyaman insyaAllah,” ujar Kang Abik kepada Republika.co.id, Rabu (8/3/2023).

Saat berpuasa di Indonesia, Kang Abik bisa menikmati berbagai macam jenis makanan di bulan Ramadhan. Tentu hal itu akan berbeda saat menjalani puasa di bulan Ramadhan di Jerman. Kendati demikian, Kang Abik bersyukur makanan halal masih mudah untuk didapatkan.

“Insnya Allah kalau makanan halal di Leipzig ini juga mudah dicari, ada banyak toko-toko persediaan makanan halal di toko-tokok Arab maupun di toko-toko Turki, meskipun harga-harganya sedikit lebih mahal,” ucap Kang Abik.

Secara umum, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Kang Abik untuk menjalani Ramadhan di negeri orang. Ia hanya menyiapkan, niat yang teguh dan membuat target, baik untuk dirinya maupun keluarganya.

“Jadi sementara ini nggak ada hal yang secara khusus untuk dipersiapkan untuk Ramadhan, sama saja seperti ketika di Indonesia, lebih kepada niat kemudian kita akan bikin target-target secara pribadi atau pun target keluarga,” kata penulis Novel Ayat-Ayat Cinta ini.  

Dia pun berharap, studi S3-nya di Universitas Leipzig bisa segera selesai, sehingga tahun depan bisa kembali lagi menjalankan ibadah puasa di Indonesia. Karena, menurut dia, Ramadhan di Indonesia jauh lebih semarak dibandingkan dengan di Jerman.

“Mohon doanya ini lagi menyelesaikan S3 di sini. Kita inginnya semester depan ini selesai,” tutupnya.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement