Jumat 10 Mar 2023 14:32 WIB

Konvoi Bawa Sajam, Puluhan Pelajar di Puncak Bogor Ditangkap Polisi

Di tepi jalan, mereka berteriak-teriak sembari mengacungkan sajam jenis celurit.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Polisi mengamankan puluhan pelajar yang konvoi membawa senjata tajam. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Syaiful Arif
Polisi mengamankan puluhan pelajar yang konvoi membawa senjata tajam. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Puluhan pelajar terekam dalam video tengah melakukan konvoi dengan membawa senjata tajam (sajam), di kawasan Wisata Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Puluhan pelajar yang berasal dari sekolah Kota Bogor itu akhirnya ditangkap oleh kepolisian.

Dari video yang diterima Republika, puluhan pelajar itu beriringan mengendarai sepeda motor, bahkan ada yang satu motor dinaiki oleh tiga orang. Selain itu, para pelajar ini pun turun di tepi jalan sembari berteriak-teriak dengan mengacungkan sajam jenis celurit.

Dikonfirmasi, Kapolsek Cisarua, Kompol Supriyanto, membenarkan, adanya kejadian tersebut. Supriyanto mengatakan, aksi konvoi para pelajar yang meresahkan warga itu terjadi pada Kamis (9/3/2023) malam.

“Betul, tawuran anak sekolah, dari Kota Bogor ke atas (Puncak) rame-rame, pulangnya baru kejadian (tawuran),” ujar Supriyanto melalui telepon selulernya, Jumat (10/3/2023).

Atas hal tersebut, sambung dia, Polsek Cisarua pun segera menangkap para pelajar tersebut bersama sajam yang digunakan. Tercatat ada sekitar 35 pelajar yang ditangkap.

Karena kedapatan membawa sajam, Supriyanto mengatakan, para pelajar itu digiring ke Polres Bogor. Di samping itu, dari laporan yang didapatnya, dalam konvoi tersebut ada pelajar yang mengalami luka ringan karena terkena sajam.

“Ada luka ringan, dia katanya ada yang kena sajam, saya cek ke Rumah Sakit, kata dokter sudah gabung sama rombongan,” sebutnya.

Kendati membuat resah masyarakat dengan aksinya, Supriyanto menyebut, puluhan pelajar dari berbagai sekolah dari Kota Bogor ini tidak terlibat bentrok dengan warga sekitar. Namun, aksi para pelajar ini tetap memancing keributan di malam hari.

Supriyanto pun menegaskan, korban akibat kenakalan remaja tersebut bukanlah warga sekitar, namun anggota pelajar yang turut serta dalam konvoi yang meresahkan. “Yang luka bukan warga sekitar, mungkin karena rame gitu, jadi kena rombongan sendiri,” pungkasnya.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement