Ahad 12 Mar 2023 07:17 WIB

Ikut Dukung Pencegahan Radikalisme, SDG Jabar Gelar Workshop Pentingnya Toleransi

Santri diharapkan jadi pioner untuk mengedepankan moderasi beragama.

Kegiatan santri di Pondok Pesantren Az-Zakiyah di Bandung, Jabar, Sabtu (11/3/2023).
Foto: Dok. Sdg
Kegiatan santri di Pondok Pesantren Az-Zakiyah di Bandung, Jabar, Sabtu (11/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para sukarelawan nasional dari kalangan santri di Jawa Barat mengadakan kegiatan canvassing berupa workshop moderasi beragama serta pemberian bantuan kepada Pondok Pesantren Az-Zakiyah di Bandung, Jabar, Sabtu (11/3/2023). 

Kegiatan itu berlangsung di Jalan Manglayang Raya, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Koordinator wilayah SDG atau Santri Dukung Ganjar Jawa Barat Achmad Hakiki mengatakan, pihaknya juga memberikan bantuan kepada ponpes Az-Zakiyah berupa alat-alat pembangunan. 

Baca Juga

Bantuan ini diharapkan bisa bermanfaat terlebih ponpes tersebut sedang dalam proses pembangunan. Pada kesempatan yang sama, pegiat Moderasi Beragama Jibril Mubarok mengatakan, tema moderasi beragama diangkat dengan tujuan mencegah segala bentuk radikalisme.

"Kami menyampaikan tentang moderasi beragama. Itu adalah sebuah tren kekinian yang berorientasi kepada mengketengahkan agama sebagai upaya untuk membendung radikalisme yang terjadi di Indonesia," kata Jibril.

Menurut Jibril, belum semua masyarakat memahami pentingnya sikap toleransi dalam kehidupan. Oleh karena itu, santri diharapkan jadi pioner untuk mengedepankan moderasi beragama sebagai tren baru yang menyebarkan semangat toleransi. 

"Harapan saya ke depannya santri mampu memberikan nilai-nilai yang positif tentang toleransi, pluralisme, ataupun nilai-nilai umum toleransi beragama. Saya yakin santri ke depannya bisa menjadi pilar bangsa Indonesia yang lebih maju," kata Jibril.

Sebelumnya, SDG juga telah mengajak masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan melalui sikap moderat, saling menghormati serta menghargai perbedaan dalam kehidupan sosial maupun kehidupan beragama.

"Dalam kehidupan selalu ada perbedaan, tetapi tidak jadi masalah. Justru perbedaan adalah rahmat untuk semua, dan ada nilai-nilai toleransi dan kebangsaan yang harus tetap dijaga oleh satu dan lainnya," kata Koordinator Wilayah SDG Banten, Yury Alam Fathallah seperti dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement