Rabu 22 Oct 2025 20:11 WIB

Garut Penghasil Kentang Terbesar Kedua di Indonesia, Didorong Hilirisasi

Keberadaan Potato Corner di agrowisata diharapkan dapat menambah daya tarik wisata.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Potato corner atau pojok kentang di agro wisata Tepas Papandayan, Kabupaten Garut.
Foto: M Fauzi Ridwan
Potato corner atau pojok kentang di agro wisata Tepas Papandayan, Kabupaten Garut.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggandeng Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melakukan hilirisasi produk kentang asal Kabupaten Garut. Mereka, bersama-sama meluncurkan potato corner atau pojok kentang di agro wisata Tepas Papandayan, Kabupaten Garut.

Ketua Majelis Syuro PKS Muhammad Sohibul Iman menginginkan kentang asal Garut dapat menjadi salah satu produk unggulan yang diolah.  Sehingga, memberi manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.

Baca Juga

“Kita ingin kentang menjadi salah satu unggulan untuk dilakukan hilirisasi dengan berbagai produk yang meningkatkan nilai tambah," ujar Sohibul Iman, belum lama ini.

Ia menyebut keberadaan Potato Corner di agrowisata diharapkan dapat menambah daya tarik wisata. Sekaligus mengajak masyarakat sekitar untuk aktif terlibat dalam pengelolaan pangan.

Sohibul Iman menegaskan PKS akan terus melakukan advokasi agar pengembangan hilirisasi kentang berjalan optimal. Termasuk mengupayakan bantuan yang diperlukan.

Sohibul Iman memastikan, akses pasar bagi petani kentang di Garut tidak menjadi masalah. Bahkan, sudah terdapat perusahaan besar yang siap menjalin kontrak dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk produk kentang.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Muhammad Agung Sanusi menilai Kabupaten Garut sebagai salah satu penghasil kentang terbesar kedua di Indonesia dengan potensi besar untuk pengembangan.

Ia menambahkan, pengembangan kentang akan didukung dengan penerapan teknologi pertanian.  Seperti klinik tanaman yang berperan dalam pengendalian hama dan perawatan tanaman.

“Klinik tanaman penting dan akan kita perkuat karena rata-rata kentang ini membutuhkan penanaman, pengendalian OPT (organisme penganggu tanaman), dan pemeliharaan yang luar biasa. Ini tentunya akan kita perkuat,” kata dia.

Selain itu, Agung menegaskan pentingnya fasilitas bangsal pascapanen untuk menunjang hilirisasi kentang. Sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menekankan bahwa produk pertanian harus memiliki nilai tambah sebelum dipasarkan.

“Target Bapak Menteri, Andi Amran Sulaiman, hilirisasi ini adalah hal mutlak dilakukan. Kita tidak dianjurkan langsung mengekspor atau menjual dalam bentuk bahan baku. Tapi ada edit value yang diharapkan dari produk kentang ini,” kata dia.

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Fraksi PKS, Iwan Suryawan, menambahkan bahwa perhatian khusus dari Kementerian dan DPP terhadap sektor pertanian harus diimbangi dengan peran aktif pemerintah provinsi.

Iwan menegaskan bahwa kebijakan harus terus mendorong pengembangan pertanian tidak hanya di Garut, tapi juga di daerah lain sesuai potensi masing-masing.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement