REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta BUMD PT Jasa Sarana mempercepat pembangunan infrastruktur. Salah satunya infrastruktur kesehatan, yaitu rumah sakit.
Hal itu disampaikan Gubernur saat menghadiri acara “Jasa Sarana Collaboration Forum with Accountability and Transparency 2023” di Gedung Sate, Kota Bandung, Jabar, Kamis (16/3/2023). Dalam acara itu PT Jasa Sarana menjalin nota kesepahaman dengan 17 mitra strategis untuk mengakselerasi enam klaster proyek.
Pada klaster kesehatan, Jasa Sarana berkolaborasi dengan RS Permata Group dan PT Daya Dinamika Medika milik Dompet Dhuafa Medika untuk melakukan percepatan pembangunan pelayanan kesehatan di kabupaten/kota wilayah Jabar.
Rencananya pelaksanaan pembangunan akan difokuskan pada lima lokasi dengan basis lahan milik kabupaten/kota, BUMD, dan swasta. Selain itu, ada komitmen pembangunan RS Wakaf dan Rumah Sakit Mata di lokasi tanah perseroan yang luasnya sekitar 4.000 meter persegi.
Baca juga : Bos Persib Bicara Masa Depan Pelatih Luis Milla
Menurut Gubernur, saat ini Provinsi Jabar masih kekurangan sekitar 20 sampai 25 rumah sakit (RS). Karenanya, ia meminta Jasa Sarana gerak cepat (gercep) mendorong pembangunan RS.
“Tadi ada dua institusi, Permata dan Dompet Dhuafa. Mudah-mudahan bisa mengisi kekurangan pelayanan RS, khususnya di daerah-daerah, jangan semua terkonsentrasi di Kota Bandung,” kata gubernur yang akrab disapa Emil itu.
Emil pun mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur lainnya. Terlebih sudah ada nota kesepahaman yang dijalin Jasa Sarana.
“Saya doakan Jasa Sarana, sebagai wajah dari BUMD infrastruktur, untuk segera ‘gercep’ mengakselerasi pembangunan jalan, pembangunan digital, pembangunan rumah sakit, pembangunan transportasi, pembangunan wilayah, dan lain-lain, agar prestasi Jawa Barat ini bisa baik seperti yang kami harapkan,” ujar Emil.
Baca juga : Kadisdik Tegaskan Gubernur tak Pernah Perintahkan Pecat Guru Honorer
Selain klaster kesehatan, Jasa Sarana menandatangani nota kesepahaman dengan mitra terkait lima klaster lainnya. Pada klaster pembiayaan infrastruktur, ada PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Indonesia Infrastructure Finance, dan PT Bahana TCW Investment Finance yang siap mendukung pembiayaan infrastruktur yang dilaksanakan oleh Jasa Sarana, baik berupa investasi ataupun reksa dana.
Sementara PT Bank Tabungan Negara (Persero) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) akan mendukung finansial program penugasan yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar kepada Jasa Sarana.
Pada klaster transportasi, ada mitra PT Blue Bird, PT VKTR Teknologi Mobilitas, dan PT Aino Indonesia yang siap mendukung pengadaan moda transportasi massal Bus Rapid Transit (BRT) berbasis energi listrik dengan Intelligent Transport System.