Kamis 23 Mar 2023 11:46 WIB

Pusat Layanan Ginjal Tersedia di RS Pertamina Cirebon

Bupati Cirebon mengapresiasi hadirnya Pusat Layanan Ginjal di RSPC.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
RS Pertamina Cirebon (RSPC) meresmikan Pusat Layanan Ginjal (Kidney Center).
Foto: Dok Republika
RS Pertamina Cirebon (RSPC) meresmikan Pusat Layanan Ginjal (Kidney Center).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Rumah Sakit Pertamina Cirebon (RSPC), Jawa Barat, kini memiliki Pusat Layanan Ginjal (Kidney Center). Fasilitas tersebut merupakan salah satu pusat layanan unggulan RSPC.

Pusat Layanan Ginjal di RSPC ini diresmikan pada Selasa (21/3/2023). “Dengan fasilitas baru ini akan memperkuat salah satu misi RSPC, yaitu menjadi rumah sakit yang mandiri, efektif, dan efisien,” kata Direktur RSPC, Kurniadi, dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (23/3/2023).

RSPC berdiri sejak 1973. Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengapresiasi RSPC dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan).

Bupati pun mengapresiasi RSPC yang menghadirkan Pusat Layanan Ginjal. “Merupakan kebanggaan, terutama bagi Kabupaten Cirebon, telah memiliki pelayanan kesehatan khusus ginjal. Upaya penanganan kesehatan dapat dilakukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama, hingga nantinya ditangani di RS Pertamina Cirebon,” kata Bupati.

Bersamaan dengan peresmian Pusat Layanan Ginjal, RSPC menyosialisasikan gaya hidup sehat dengan menggelar seminar bertajuk “Ginjal Sehat untuk Semua: Antisipasi Bencana Lindungi Kelompok Berisiko”. Seminar diisi narasumber yang merupakan dokter spesialis dari RSPC, yakni Sri Mulyani Sujono, Dhika, dan Wizhar, dengan moderator I Made Astawa.

Dalam seminar itu, narasumber juga membahas soal continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD). CAPD merupakan metode cuci darah yang dilakukan lewat perut.

Berbeda dengan metode hemodialisis yang harus dilakukan di rumah sakit, untuk CAPD pasien dapat melakukan dialisis secara mandiri. Namun, sebelumnya mesti sudah berkonsultasi dan memperoleh pelatihan dari dokter, sehingga proses CAPD berjalan dengan efektif dan steril.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement