REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengingatkan masyarakat agar tetap mewaspadai potensi bencana. Pasalnya, hujan dengan intensitas tinggi masih sering kali turun.
Pada Rabu (29/3/2023), intensitas hujan tinggi dilaporkan memicu kejadian bencana sejumlah titik wilayah lima kecamatan Kabupaten Garut. Sebagian besarnya kejadian banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi mengatakan, sekarang ini intensitas hujan masih relatif tinggi. Bahkan, di beberapa wilayah, durasi hujan bisa lebih dari dua jam. “Saat pergantian musim, durasi hujan memang biasa diperkirakan lebih lama,” kata dia, Kamis (30/3/2023).
Menurut Satria, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Kabupaten Garut saat ini memasuki masa peralihan musim atau pancaroba.
Diprakirakan wilayah Kabupaten Garut mulai masuk musim kemarau pada April mendatang. “Kami imbau masyarakat tetap waspada. Karena saat ini sedang masa pergantian musim,” kata Satria.
Mengantisipasi bencana akibat hujan dengan intensitas tinggi, Satria mengimbau masyarakat menggiatkan bersih-bersih lingkungan sekitar, khususnya drainase atau selokan. Pasalnya, kata dia, tak optimalnya fungsi drainase juga bisa menyebabkan banjir.
Satria juga mengimbau masyarakat memantau kondisi pohon di lingkungan sekitar, mengantisipasi kejadian pohon tumbang. “Kalau di dekat rumah ada pohon yang dianggap membahayakan, itu bisa ditebang sebagian, daripada kejadian tidak diinginkan,” katanya.