Jumat 31 Mar 2023 23:24 WIB

Pemkab Cianjur Berupaya Bantu Pemulangan Dua Pekerja Migran di Suriah

Dua pekerja migran Cianjur itu diduga diberangkatkan ke luar negeri secara ilegal.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Cianjur Herman Suherman.
Foto: Tangkapan layar instagram Herman Suherman
Bupati Cianjur Herman Suherman.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, akan mengupayakan pemulangan dua warganya yang menjadi pekerja migran di Suriah. Kedua warga asal Cianjur itu awalnya disebut akan dipekerjakan di Dubai, tapi ternyata ke negara lain dan pemberangkatannya pun diduga ilegal.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku pihaknya sudah mendapat laporan dan kiriman video dari kedua pekerja migran bernama Komalasari dan Anisa Hanifah melalui media sosial. 

“Mereka merupakan ibu dan anak warga Kecamatan Ciranjang. Saya sudah minta Kepala Disnakertrans (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Cianjur untuk menindaklanjuti laporan pekerja migran itu, semoga mereka dapat segera dipulangkan,” ujar dia di Cianjur, Jumat (31/3/2023).

Kepala Disnakertrans Kabupaten Cianjur Tohari Sastra menjelaskan, pihaknya masih mencari sponsor asal Cianjur yang memberangkatkan kedua pekerja migran itu ke Suriah.

“Di Suriah, mereka yang semula berangkat ilegal, namun kontrak kerjanya legal, sehingga kami masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat, termasuk KBRI Suriah, untuk mencarikan solusi karena keduanya terikat kontrak dan harus membayar denda kalau melanggar,” katanya.

Menurut Tohari, pihaknya sudah mengantongi nama dan alamat sponsor yang memberangkatkan ibu dan anak itu. Ia mengatakan, pihak sponsor diminta bertanggung jawab karena memberangkatkan pekerja itu tidak sesuai janji awal.

“Kami akan panggil pihak sponsor untuk membantu kepulangan keduanya karena mereka warga Cianjur. Mereka seharusnya ditempatkan di Dubai, namun kenyataannya di Suriah, yang sudah jelas masih moratorium atau terlarang,” kata dia.

Bupati mengimbau warga Cianjur tidak mudah tergiur dengan janji sponsor yang menjanjikan pekerjaan di luar negeri. Terlebih ke negara di kawasan Timur Tengah karena masih moratorium penerimaan pekerja migran asal Indonesia.

“Jangan sampai niat mengubah ekonomi keluarga malah terjebak masalah di negara orang. Lebih baik berangkat secara prosedural ke negara yang tidak terlarang. Semoga tidak ada lagi warga Cianjur yang terjebak dengan janji sponsor atau perusahaan jasa tenaga kerja,” kata Bupati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement