Senin 03 Apr 2023 05:23 WIB

Mayjen TNI Andrey Satwika Yogaswara Raih Gelar Doktor Manajemen di UPI

Pada dasarnya kinerja organisasi militer sudah cukup baik, tapi perli tiang yang koko

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Mayjen TNI Andrey Satwika Yogaswara berhasil meraih gelar Doktor Manajemen pada Program Studi Manajemen Jenjang Doktor (S3) Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Foto: Istimewa
Mayjen TNI Andrey Satwika Yogaswara berhasil meraih gelar Doktor Manajemen pada Program Studi Manajemen Jenjang Doktor (S3) Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --- Mayjen TNI Andrey Satwika Yogaswara berhasil meraih gelar Doktor Manajemen pada Program Studi Manajemen Jenjang Doktor (S3) Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Yogaswara, telah menempuh sidang Promosi Doktor yang digelar Jumat, 31 Maret 2023. 

Menurut Yogaswara, permasalahan pokok yang dikaji dalam disertasinya terkait kinerja organisasi Militer TNI dengan fokus konteks pada satuan Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI AD. "Salah satu tugas pokok dan fungsi Puspom TNI AD adalah penegakkan hukum disiplin dan tata tertib di lingkungan TNI AD untuk kepentingan matra TNI AD," ujar Dapuspom TNI ini .

"Apa yang kami teliti diharapkan sangat relevan dan memberikan landasan yang kokoh untuk memecahkan permasalahan yang diidentifikasi dan dirumuskan," katanya lagi. 

Yogaswara menjelaskan, secara epistemologis, metode penelitian yang digunakan sangat tepat dan relevan dengan tuntutan kebutuhan pemecahan masalah, serta dilaksanakan secara konsisten. 

Menurutnya, dirinya berhasil menemukan dan memformulasikan model peningkatan kinerja organisasi militer berbasis kepemimpinan militer dan internalisasi budaya organisasi melalui peran adversity quotient dan organizational military behavior. 

Secara teoritis, kata dia, penelitianya memberikan manfaat yang positif baik bagi peneliti maupun masyarakat serta menjadi sumber pengembangan keilmuan bagi peneliti selanjutnya. Terutama dalam hal meningkatkan kinerja organisasi yang berbasis pada budaya kepemimpinan militer dan organisasi.  

"Secara praktis penelitian yang kami lakukan diharapkan dapat berguna bagi para pembuat kebijakan, pejabat di lingkungan Polisi Militer Angkatan Darat," katanya. 

Selain itu juga, kata dia, sebagai masukan, sumbang saran dan pemikiran serta informasi bagi instansi militer khususnya bagi lembaga Pendidikan, sehubungan dengan usaha meningkatkan kinerja pimpinan militer.

Yogaswara menilai, pada dasarnya kinerja organisasi militer sudah cukup baik, namun ibaratnya sebuah rumah diperlukan tiang yang kokoh. Tiang yang kokoh berupa mediasi kedua variabel yakni adversity quotient dan organizational military behavior. 

"Dengan dua variabel tersebut, pastilah kinerja organisasi militer menjadi meningkat dan lebih kuat. Tidak hanya untuk lembaga di lingkup TNI tapi juga bisa diterapkan di organisasi lainnya," katanya. 

Diketahui, Mayjen TNI Andrey Satwika Yogaswara dilahirkan di Balikpapan, pada 24 Juni 1974. Sejak November 2022 mendapat penugasan sebagai Komandan Pusat Polisi Militer (Dapuspom) TNI dengan tingkatan kepangkatan Mayor Jenderal TNI. Saat ini ia menjabat Staf Khusus Kepala Staf TNI AD. 

Penyelenggaran sidang promosi doktor tersebut, dihadiri oleh tim promotor yaitu Prof Dr H Eeng Ahman, MS sebagai Promotor, Prof Dr H Disman, MSi, dan Prof Dr H Nugraha, SE Ak MSi, CA sebagai Kopromotor, Ketua Program Studi S2/S3 Manajemen FPEB UPI Dr Maya Sari, SE MM.

Prof Dr H Disman, MA selaku pembimbing dalam pembacaan pertanggung jawaban akademiknya menjelaskan bahwa isu yang dipilih atau ditetapkan sebagai permasalahan pokok yang dikaji Mayjen TNI Andrey Satwika Yogaswara memenuhi persyaratan ontologis dalam penelitian rumpun ilmu manajemen. Khususnya manajemen stratejik. 

Menurutnya, kajian teoritik artikel jurnal ilmiah atau hasil penelitian yang digunakan sangat relevan dan memberikan landasan yang kokoh untuk memecahkan permasalahan yang diidentifikasi dan dirumuskan. Selain itu, secara epistemologis metode penelitian yang digunakan sangat tepat dan relevan dengan tuntutan kebutuhan pemecahan masalah, serta dilaksanakan secara konsisten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement