REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakaf Salman bersama Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman ITB dan Salman Global Medika meresmikan kegiatan pembangunan Komplek RS Salman Hospital di Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, belum lama ini.
Di awali dengan terbangunnya Masjid Salman Rasidi sebagai tahap awal dalam proyek ini. Komplek RS Salman Hospital menjadi program kesehatan yang sudah dijalankan sejak beberapa tahun lalu. Untuk memberikan fasilitas kesehatan yang mudah, RS Salman Hospital resmi melaksanakan pembangunan gedung pertama.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada wakif dan donatur dengan setia mendukung program Wakaf Salman. Kita berharap semoga awalan ini menjadi trigger untuk menyelesaikan pembangunan RS Salman Hospital ini secepatnya," ujar Direktur Wakaf Salman, Hari Utomo, Rabu (5/4/2023).
Pelayanan Rumah Sakit Salman Hospital, kata dia, mengusung nilai-nilai Safety, Smart, Syar'i, Suistainable, dan Hospitality. Selain itu Rumah Sakit ini juga dibangun dengan skema wakaf produktif yang diproyeksikan bisa memberi manfaat kepada 60 ribu pasien umum dalam 12 tahun waktu beroperasi.
Kemudian, kata dia, hasil pemasukan aset potensial investasi berbasis sedekah jariyah jangka panjang ini, bisa meringankan kesulitan 4,07 juta warga kurang mampu di Jawa Barat. Didukung juga oleh skema zakat, infak, dan sedekah lainnya.
Sementara menurut Direktur Utama PT Salman Global Medika Nurul Fathoni, dirinya gembira dengan adanya peresmian pembangunan gedung pertama RS Salman Hospital ini.
“Saya berharap ini menjadi pelecut semangat pembangunan RS Salman Hospital. Tahapannya kita buat beberapa tahap, Ramadhan ini menjadi tahap pertama, dan kami akan kembangkan terus ide dan peran hingga selesainya pembangunan ini," papar Nurul Fathoni.
Pembangunan rumah sakit ini sejalan dengan program pemerintah dalam menangani isu-isu kesehatan yang terjadi di daerah Jawa Barat. Seperti isu Polio, Stunting dan penyakit lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Marlan, mengatakan, saat ini, Kabupaten Bandung membutuhkan ribuan tempat tidur bagi warga yang terjangkit beberapa penyakit yang sedang marak saat ini.
“Di Kabupaten Bandung ini kami masih membutuhkan sekitar 3.500 tempat tidur. Saat ini rumah sakit yang sudah ada yakni total 11 yang terdiri dari 10 rumah sakit umum daerah, 1 rumah sakit swasta, dan 1 rumah sakit milik TNI," katanya.
Perlu diketahui, di Kabupaten Bandung, perbandingan fasilitas kesehatan yang terhitung pada September 2022 adalah 1 banding 8.895 jiwa. Jumlah muslim yang sangat besar di Indonesia memerlukan hadirnya sistem pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kaidah Islam untuk membantu penyembuhan, pemeliharaan kesehatan, sekaligus mampu menjadi sarana peningkatan keimanan seorang Muslim yang menjalani pengobatan dan pelayanan kesehatan.