Ahad 09 Apr 2023 15:46 WIB

Cakupan Sub-PIN Polio di Bandung Baru 54 Persen, Sweeping Digencarkan

Dinkes Kota Bandung menyebut ada sejumlah kendala Sub-PIN Polio.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada seorang anak saat Sub-Pekan Imunisasi (Sub-PIN) Polio di Taman Neglasari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/4/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada seorang anak saat Sub-Pekan Imunisasi (Sub-PIN) Polio di Taman Neglasari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Jawa Barat, menyebut ada sejumlah kendala dalam pelaksanaan Sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Sejak dimulai Senin (3/4/2023), cakupan Sub-PIN Polio belum sesuai harapan.

Ada 180.075 anak atau balita berusia 0-59 bulan di Kota bandung yang menjadi sasaran Sub-PIN Polio. Hingga Sabtu (8/4/2023), menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung Ira Dewi Jani, baru 97.330 anak yang sudah diimunisasi polio atau sekitar 54 persen dari target.

Menurut Ira, idealnya Sub-PIN Polio putaran pertama sudah bisa mencapai target pada hari ketujuh atau Ahad (9/3/2023). “Kita belum capai target karena harusnya hari ketujuh itu sudah di 81,4 persen lah, tapi kita masih 54 persen,” kata Ira, saat dihubungi Republika, Ahad (9/4/2023).

Karena itu, Ira mengatakan, tugas sweeping untuk menyisir balita yang belum menjalani imunisasi polio perlu digencarkan. Ada waktu lima hari melakukan penyisiran. “Iya, berarti tugas sweeping kita sekarang lebih berat ya karena idealnya itu selesai hari ini,” katanya.

Menurut Ira, ada sejumlah kendala pelaksanaan Sub-PIN Polio pada putaran pertama ini. Di antaranya terkait pengetahuan warga soal kegiatan Sub-PIN Polio, serta kondisi kesehatan balita.

“Kendalanya belum semua tahu kalau sekarang kita sedang adakan Sub-PIN Polio. Lalu, pada saat pelaksanaan, ternyata tak sedikit anak yang sedang sakit, jadi ditunda imunisasinya. Tapi, khawatirnya kalau ditunda ini waktu pulih si anak melebihi periode pelaksanaan Sub-PIN,” kata Ira.

Menurut Ira, sejauh ini Sub-PIN Polio sudah dilaksanakan di seluruh kecamatan dan kelurahan wilayah Kota Bandung. Namun, belum di semua posyandu.

Ira mengatakan, ada beberapa pos imunisasi juga yang memilih melaksanakan Sub-PIN Polio pada masa sweeping untuk menyesuaikan jadwal dengan waktu imunisasi rutin bulanan.

“Kalau wilayah sebenarnya sudah semua, tapi cakupannya berbeda-beda, ada yang sudah tinggi, ada yang masih belum. Wilayah dengan cakupan rendah ini, jika ditinjau dari evaluasi yang kami lakukan Kamis (6/4/2023), itu disebabkan ada titik yang belum melaksanakan imunisasi, makanya cakupan wilayah tersebut lebih rendah karena memang jadwal imunisasi ini tidak dilaksanakan serentak, tapi bergilir sesuai jadwal wilayah masing-masing,” kata Ira.

Karena belum sesuai harapan, Ira mengatakan, akan menjadi tugas berat pada sweeping agar target Sub-PIN Polio bisa tercapai. Untuk itu, kata dia, sejumlah puskesmas bekerja sama dengan bidan praktik mandiri (BPM) dan aparat kewilayahan untuk memasifkan sweeping dan melakukan imunisasi balita.

“Kita dibantu oleh dokter praktik, bidan praktik mandiri di wilayah-wilayah, jadi mereka berbagi tugas untuk melaksanakan imunisasi di posyandu maupun melakukan sweeping. Kalau hanya mengandalkan tenaga dari puskesmas saja mungkin tidak akan tercapai karena sasarannya sangat banyak,” kata Ira.

Ira mengatakan, sweeping dijadwalkan tuntas pada Jumat (14/4/2023). “Itu setidaknya sudah tercapai 95 persen lah dari 180 ribu anak,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement