REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Istana mengonfirmasi bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan kediamannya di Solo, untuk terbang kembali ke Jakarta. Namun, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Machmudin enggan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan Presiden di Jakarta.
"Betul, Presiden ke Jakarta untuk agenda internal," kata Bey, Jumat (21/4).
Usai berkegiatan di Jakarta, Jokowi pun diagendakan untuk kembali ke Solo pada sore harinya. Jokowi akan melaksanakan shalat Ied dan berlebaran bersama keluarga pada esok hari.
"Sore nanti akan kembali ke Solo, untuk salat Id dan berlebaran dengan keluarga pada esok hari," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo terpantau meninggalkan kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (21/4). Mobil berpelat nomor B 1197 RFS meninggalkan kediaman Jokowi sekitar pukul 09.56 WIB.
Sementara Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, dilaporkan akan mengumumkan nama capres yang akan diusung PDIP pada Pilpres 2024. Kabarnya, pengumuman akan disampaikan Megawati melalui video dari Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (21/4) siang WIB.
Kabar pengumuman capres saat Lebaran beredar masif di kalangan grup wartawan sejak Kamis (20/4) malam WIB. Sekalipun, belum ada konfirmasi yang memastikan kabar itu, baik tentang pengumuman Megawati maupun tentang sosok yang akan diumumkan sebagai capres.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan, sampai saat ini, belum ada info tentang pengumuman capres PDIP yang akan disampaikan Megawati. Andreas mengaku, sudah sepekan ini mengunjungi warga di kampung di Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Belum ada info dari Jakarta soal rencana pengumuman capres," kata Andreas kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (21/4).
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sinyal kalau pengumuman capres dari PDIP akan dilakukan antara Mei, Juni, atau Agustus 2023 mendatang. Dia menekankan, pengumuman akan dilakukan Ketum Megawati pada momentum yang tepat.
Hasto menyampaikan, momentum yang tepat itu memang bisa kapan saja. Keputusan itu akan diambil dengan berbagai pertimbangan mulai dari dinamika dunia maupun nasional, mempertimbangkan berbagai kriteria kepemimpinan yang diikuti refleksi.
Kabar pengumuman ini diperkuat banyaknya momentum hari-hari historis yang biasa diperingati dalam waktu dekat. Misalnya, 20 Mei yang merupakan Hari Kebangkitan Nasional, 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, atau 21 Juni wafatnya Bung Karno.