Selasa 25 Apr 2023 09:46 WIB

Air Laut di Pantai Padang Normal Usai Gempa Berpotensi Tsunami

Adanya peringatan tsunami membuat warga waspada dan mengungsi ke tempat tinggi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Air di Pantai Padang, Sumatera Bara dalam kondisi normal pasca-peringatan dini tsunami.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Air di Pantai Padang, Sumatera Bara dalam kondisi normal pasca-peringatan dini tsunami.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang melihat, aktivitas air laut di pantai Padang terpantau normal usai gempa bermagnitudo 7.3 pada pukul 03.00 WIB, Selasa (25/4/2023).

"Izin komandan, pantauan air laut di Pantai Padang dari belakang hotel Pangeran seperti biasa. Tidak surut," kata petugas BPBD Padang.  

Baca Juga

Adanya peringatan tsunami membuat warga Kota Padang waspada dan mengungsi ke tempat ketinggian seperti ke kawasan kampus Universitas Andalas, di Limau Manis.

Tapi pagi ini BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta, warga yang mengungsi agar kembali lagi ke rumah masing-masing.

"Kami telah mengakhiri peringatan dini tsunami pada pukul 05.17 WIB, sehingga mohon warga yang masih ada di gunung silakan kembali ke tempat masing-masing," kata Dwikorita dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Dwikorita menuturkan kekuatan terbesar gempa tektonik susulan yang terakhir terekam hanya mencapai 5,0 magnitudo. Selama rumah dipastikan masih utuh, tidak rusak, dan tidak retak, warga bisa kembali ke rumah masing-masing. Dia memperingatkan warga bila rumah rusak atau retak agar tidak berada di lokasi yang rusak atau retak tersebut karena bisa membahayakan keselamatan jiwa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement