Sabtu 18 Oct 2025 23:37 WIB

BGN Hentikan Operasional SPPG di Cisarua, Bandung Barat

Korban siswa keracunan massal di Bandung Barat tembus 1.000 orang.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas membawa food tray atau piring makan bergizi gratis (MBG) untuk disusun di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Antapani Kulon, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025). SPPG tersebut akan menyediakan sedikitnya 2400 paket untuk 13 sekolah dasar dan taman kanak-kanak di kawasan sekitar yang mulai didistribusikan pada Senin (13/10) mendatang.
Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Petugas membawa food tray atau piring makan bergizi gratis (MBG) untuk disusun di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Antapani Kulon, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025). SPPG tersebut akan menyediakan sedikitnya 2400 paket untuk 13 sekolah dasar dan taman kanak-kanak di kawasan sekitar yang mulai didistribusikan pada Senin (13/10) mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan operasi dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Cisarua, Bandung Barat. Langkah tegas itu diambil setelah BGN menurunkan Tim Investigasi Independen bersama Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan (Tauwas), untuk menindaklanjuti Kejadian Luar Biasa (KLB) insiden keamanan pangan yang menimpa siswa SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/10/2025). 

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang mengatakan, BGN bergerak cepat menangani korban dan menelusuri sumber kejadian. "Kami sangat menyesalkan insiden ini. Kami telah mengirim tim investigasi untuk memastikan penyebabnya dan memastikan seluruh penerima manfaat mendapatkan penanganan yang layak," kata Nanik, di Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Baca Juga

BGN berkomitmen untuk memperkuat pengawasan keamanan pangan dalam setiap tahap pelaksanaan MBG, mulai dari pengadaan bahan, proses pengolahan, hingga distribusi makanan. "Program MBG adalah bentuk tanggung jawab negara untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia. Karena itu, aspek keamanan pangan tidak bisa ditawar harus menjadi prioritas utama," ujar Nanik dengan tegas.

BGN, kata Nanik, akan terus memperkuat pembinaan dan pengawasan teknis di seluruh satuan layanan MBG. "Kami pastikan standar kebersihan dan keamanan pangan diterapkan secara ketat agar kejadian serupa tidak terulang," ujar ya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement