Sabtu 18 Oct 2025 19:24 WIB

Puluhan Siswa Diduga Keracunan Jajanan Sekolah, Polisi Periksa Pedagang

Siswa mengalami gejala keracunan mual, sakit perut, muntah-muntah, hingga pusing.

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Siswa keracunan (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Siswa keracunan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap pedagang "DOFOOD", jajanan yang diduga menyebabakan keracunan puluhan siswa SDN 1 Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat diduga mengalami keacunan pada Jumat (17/10/2025).

DOFOOD merupakan jajanan siswa yang terbuat dari telur, mie dan kulit lumpia disertai bumbu penyedap dan saus. Jajanan tersebut diduga membuat sekitar 29 pelajar SDN 1 Ciptaharja mengalami gejala keracunan seperti mual, sakit perut, muntah-muntah, hingga pusing.

Baca Juga

"Untuk pedagang sudah dimintai keterangan sementara dia memang biasa jualan di situ, biasa makanan anak-anak," ujar Panit Reskrim Polsek Cipatat, Iptu Trianto Harry, Sabtu (18/10/2025).

Namun, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kandungan yang membuat puluhan siswa diduga mengalami keracunan. Sebab, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium."Sampel sudah diambil segera untuk diuji laboratorium, nanti setelah ada hasilnya baru ketahuan penyebabnya apakah dari makanan itu atau bagaimana," ucap dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kata dia, dugaan keracunan itu bermula ketika siswa SDN 1 Ciptaharja membeli jajanan DOFOOd sebelum masuk sekolah. Kemudian setelahnya ada seorang siswa yang merasakan gejala mual pusing lalu ditolong gurunya.

"Setelah itu di sekolah banyak siswa yang mengalami gejala sama. Sekolah berkomunikasi dengan kita Puskemas semuanya dievakuasi ke Puskemas untuk penanganannya," kata dia.

Kepala Puskesmas DTP Rajamandala Teguh Hadian mengatakan, pihaknya sudah mengambil sampel berupa jajanan dan muntahan untuk mengetahui penyebab pasti yang membuat puluhan siswa mengalami keracunan.

"Kita sudah mengumpulkan sejumlah sampel makanan serta muntahan untuk dicek kandungan zat kimia dan kandungan mikrobiologinya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement