REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya mencatat terdapat 91 kejadian bencana sejak Januari 2023. Mayoritas kejadian bencana yang terjadi adalah rumah roboh dan tanah longsor akibat kondisi hujan.
Penata Penanggulangan Bencana BPBD Kota Tasikmalaya Erik Yowanda mengatakan, bencana yang diakibatkan akibat cuaca hujan itu masih terjadi hingga Mei 2023. Padahal, status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Kota Tasikmalaya telah berakhir pada April 2023.
"Mungkin karena masih peralihan, curah hujan masih tinggi," kata dia, Sabtu (6/5/2023).
Berdasarkan data BPBD Kota Tasikmalaya, baru beberapa hari memasuki bulan Mei 2023, sudah ada delapan kejadian bencana di wilayah Kota Tasikmalaya. Terakhi, terjadi bencana banjir yang menyebabkan enam rumah terendam di Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, pada Sabtu pagi.
Menurut Erik, BPBD Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah meminta kabupaten/kota untuk memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Mengingat, curah hujan di sebagian wilayah Jabar masih cukup tinggi, termasuk di Kota Tasikmalaya.
Namun, ia mengaku masuh harus berkoordinasi dengan pimpinan daerah untuk perpanjangan status siaga darurat. "Nanti kita akan komunikasi dengan pimpinan akan perpanjangan atau tidak," kata Erik.
Kendati status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Kota Tasikmalaya telah berakhir, Erik tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi bencana. Mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih sering terjadi di wilayah Kota Tasikmalaya.