REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Budaya mancing dinilai bukan hanya sekedar menjadi hobi, bagi masyarakat Jawa Barat. Namun, telah melekat serta menjadi salah satu aktivitas mata pencaharian yang tidak hanya dimonopoli oleh nelayan.
Budaya mancing pun, mempunyai nilai kehidupan bagi masyarakat Jabar, selain secara turun temurun mengajarkan cara menangkap ikan. Serta, turut melestarikan kearifan lokal berdaya tarik ekonomi kreatif.
Menurut Manager Marketing VIP Voucher, Teguh Isra Santosa, mancing sudah menjadi salah satu kegiatan fisik atau olah raga dalam perkembangannya.
"Aktivitas mancing sudah bukan lagi menjadi sebuah hobi, tapi sudah memasyarakat hingga bernilai ekonomi kreatif dari aktivitas fisiknya," ujar Teguh, Selasa (9/5/2023).
Mancing, kata dia, sudah menjadi cipta, rasa dan karsa manusia sehingga membuahkan karya seperti peralatan menangkap ikan. Di antaranya, alat pancing, kail, jebakan ikan, jaring, hingga membuat baju seragam untuk komunitas mancing.
"Perkembangan jaman mendorong aktifitas budaya mancing menjadi potensi ekonomi kreatif sehingga mendukung sektor pariwisata menggeliat kembali. Apalagi, dengan banyaknya komunitas dan spot-spot mancing diwilayah Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bandung Barat yang saat ini juga spot Kampung Babakan, Desa Cililin diperhitungkan juga oleh penikmat mancing," papar Teguh.
VIP Voucher, kata dia, hadir dan support penuh kegiatan halah bihalal dan mancing bareng atau Mabar Bleseng ini karena dalam visi dan misi, VIP membantu para pelaku wisata, pelaku usaha wisata agar memiliki wadah yang tepat untuk mempromosikan produk mereka.
Perwakilan dari komunitas Gembel Elite, Yudi Blur mengatakan, mancing sudah menjadi gaya hidup dan bukan hanya sebagai hobi, healing saat mendapatkan kejenuhan hingga stress akibat aktivitas sehari-hari dengan beban kerja tinggi. Tapi juga bisa menjadi mata pencaharian yang saat ini disebut menghasilkan kegiatan ekonomi kreatif.
"Banyak sekali anggota komunitas mancing yang berawal dari hobi dan sudah menjadi budaya bisa mendapatkan potensi sebagai pelaku usaha didunia mancing," kata Yudi Blur.
Potensi kearifan lokal dunia mancing di Jawa Barat, kata dia, kembali digali oleh komunitas, salah satunya konsep teknik Mancing Bareng Bleseng yang dilombakan di spot Babakan, Desa Cililin ini.
"Teknik Bleseng sangat cocok untuk mancing di alam liar seperti spot Babakan, Bendungan Saguling ini. Dengan menggunakan piranti khusus dan berbeda dengan daerah lain seperti joran timbang, joran lentut, joran bleseng, joran lentur dan joran emplut," kata Yudi.
Khusus di spot Bendungan Saguling biasanya komunitas mancing menggunakan teknik bleseng dan teknik timbang, bentuk jorang beleseng dan jorang timbang hampir mirip tapi yang membedakan adalah kelenturan, panjang joran dan penyangga jorannya.
Untuk jorang timbang biasanya digunakan pemancing di rakit sedangkan joran bleseng digunakan pemancing dipinggiran atau diemperan yang istilahnya yaitu, bleseng atau gembel elite tersebut.
"Lomba Mabar Bleseng yang disupport oleh VIP Voucher dan PT Trans Digital Cemerlang digelar kali ini ada 2 kategori juara, yaitu juara bobot dan juara induk untuk ikan Nila. Alhamdulillah target 300 peserta mancing terpenuhi," kata Yudi Blur.