REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) masih menjadi impian banyak warga di Kabupaten Indramayu. Gaji yang tinggi di luar negeri dan kurangnya lapangan pekerjaan di dalam negeri, menjadi salah satu pendorong hal tersebut.
Berdasarkan data di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu, hingga September 2025 tercatat ada 17.753 pencari kerja. Dari jumlah itu, 97 persen di antaranya sudah terserap ke berbagai sektor pekerjaan. “(Dari jumlah 97 persen yang terserap) paling banyak kerja ke luar negeri, sekitar 75 persennya. Sisanya lokal,” ujar Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kabupaten Indramayu, Asep Kurniawan, Rabu (15/10/2025).
Melihat kondisi tersebut, Asep berencana akan memasukkan informasi lowongan kerja ke luar negeri ke dalam aplikasi Nyari Gawe milik Pemprov Jabar. Hal itu akan dilakukan melalui kerja sama dengan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). “Saya akan coba koordinasikan dulu. Jadi perusahaan yang punya loker luar negeri resmi dan berizin bisa memasukkan informasi lokernya lewat aplikasi Nyari Gaweg,” kata dia.
Asep menilai, langkah tersebut bisa menekan praktik percaloan. Selain itu juga mencegah pemberangkatan kerja ke luar negeri secara unprosedural. Di sisi lain, Asep mengakui, kehadiran kawasan industri juga memunculkan harapan bagi warga Kabupaten Indramayu untuk bekerja di kampung halaman. Seperti di Kecamatan Losarang dan Kecamatan Krangkeng.
Meski belum sepenuhnya beroperasi maksimal, namun sejumlah perusahaan sudah mulai menyerap tenaga kerja. Dari data Disnaker, penyerapan lokal tahun ini sudah 1.200 orang, dari tahun sebelumnya yang hanya kurang dari 500 orang.
Asep menjelaskan, Disnaker Indramayu pun berupaya untuk menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten. Salah satunya akan menyiapkan pelatihan kerja sesuai kebutuhan perusahaan. “Itu ada namanya TNA atau Training Need Analysis. Jadi nanti ada dasar kajian program, yang dibutuhkan apa,” kata dia.
Langkah lainnya, instansi itu juga berencana memfasilitasi eks pekerja migran agar bisa terserap di perusahaan di Kabupaten Indramayu. Apalagi, para eks pekerja migran memiliki keahlian dan pengalaman bekerja di luar negeri. “Jadi dia kan sudah punya pengalaman kerja di luar negeri, sudah biasa bekerja, dan usia masih produktif, nanti kami coba dorong ke perusahaan,” katanya.