Kamis 25 May 2023 12:52 WIB

Limbah Ribuan Papan Bunga untuk Eril Disulap Jadi Karya Seni

Ada lima bahan utama dari bunga papan itu yang bisa diolah.

Karangan bunga duka cita untuk putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Karangan bunga duka cita untuk putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ribuan karangan bunga ucapan duka bagi almarhum Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, akan dimanfaatkan menjadi barang yang beharga. Yakni, akan diolah jadi karya seni. 

Menurut perupa asal Bandung yang diajak Ridwan Kamil untuk mendaur ulang ribuan bunga papan tersebut menjadi karya seni, Gabriel Aries, hasil daur ulang bunga papan itu akan dipamerkan dalam acara peringatan setahun berpulangnya Eril di GOR Saparua, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (26/5/2023). 

Gabriel mengatakan, tiga bulan setelah berpulangnya Eril, dirinya mendapatkan tawaran untuk membuat karya seni. Tanpa berpikir lama, tawaran itu pun ia terima.

Sepaham dengan Ridwan Kamil, menurut Gabriel, bunga papan merupakan simbol doa dan simpati dari kerabat atau masyarakat untuk Eril. Sehingga, dia menyayangkan, jika simbol doa itu hanya akan menjadi limbah. Apalagi, banyak karangan bunga yang terbuat dari plastik dan gabus sintetis.

 

"Total ada 1.900-an bunga papan. Spirit karangan bunga itu kan simbolik simpati publik terhadap kepergian almarhum. Cuma secara sosial kita tidak diedukasi bahwa (limbah) itu punya dampak buruk untuk lingkungan," ujar Jibril, sapaan akrabnya, Kamis (25/5/2023).

Sebenarnya, kata dia, spiritnya baik, doanya baik. Tapi, aplikasinya mengubah bentuk karangan bunga sehingga yang terjadi sampah yang menumpuk.

Jibril pun melibatkan sejumlah mahasiswa seni rupa dari tiga universitas di Bandung untuk ikut dalam proses kreatif. Ia mengatakan, ada lima bahan utama dari bunga papan itu yang bisa diolah.

"Kalau kita pecah kurang lebih ada material utama. Styrofoam, PE foam (busa), bambu, kawat, dan bunga. Dari lima itu yang gak bisa kita olah bunganya karena sudah terlanjur busuk. Belum sempat kita keringkan jadi momentumnya terlewat. Sisanya yang kita olah PE foam dan styrofoam," paparnya.

Jibril mengatakan, selama proses produksi Kang Emil berpesan agar karya yang dihasilkan punya nilai kebermanfaatan bagu masyarakat. "Pesan khusus dari Pak Gubernur yang jelas adalah kebermanfaatan yang berlanjut itu kata kuncinya sehingga spirit positif Eril terus berlanjut jadi amal jariyah buat almarhum," katanya.

Setelah proses kreatif yang panjang, kata dia, limbah bunga papan itu akan dibuat menjadi bangku taman serta trofi bagi masyarakat inspiratif yang akan dibagikan pada peringatan setahun meninggalnya Eril.

"Bentuknya kita arahkan ke karya yang punya fungsi publik, seperti kursi yang harapannya ekpektasinya di lain kesempatan bisa diperbanyak diberbagai ruang publik khususnya di taman dan dibuat trofi juga," kata Jibril. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement