Rabu 07 Jun 2023 06:31 WIB

Waduh...Kasus Sifilis di Jabar Terbanyak Kedua di Indonesia

Jabar berada di urutan kedua setelah Papua, dengan 3.864 kasus positif.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Hubungan seksual (ilustrasi). Seks oral berisiko menimbulkan infeksi menular seksual, salah satunya sifilis.
Foto: www.freepik.com
Hubungan seksual (ilustrasi). Seks oral berisiko menimbulkan infeksi menular seksual, salah satunya sifilis.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis, terjadi peningkatan kasus pengidap sifilis di Indonesia. Tercatat, Jabar berada di urutan kedua setelah Papua, dengan 3.864 kasus positif.

Menanggapi kondisi ini, Gubernur Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan melakukan screening untuk mendata hingga tingkat kecamatan. Agar, kasus tersebut tidak terus berkembang.

"Kasus sifilis ini kita melakukan beberapa tindakan, satu kita memerintahkan melakukan screening sampai ke level kecamatan, kepada populasi kunci dan ibu hamil. Sehingga kita harapkan, disitu bisa dianalisa dan potensi untuk penurunannya," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Kantor Bappeda, Kota Bandung, Selasa (6/6/2023).

Selain itu, Emil juga mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari gaya hidup, yang berpotensi besar dapat menularkan penyakit sifilis. Emil pun, turut meminta untuk juga mewaspadai penyakit lain agar tidak ikut tertular.

Kedua, kata dia, yang terpenting kepada masyarakat, hindari pola gaya hidup yang punya potensi terpapar kepada berbagai penyakit, tidak hanya sifilis. 

"Penyakit berhubungan dengan seksual misalkan dan lain-lain, itu harus diwaspadai dan diimbau untuk selalu jernih dalam berkomunikasi, bersosialisasi didalam kemasyarakatan," paparnya.

Emil juga mengimbau agar lebih mengedepankan kesehatan yang paripurna untuk alat reproduksi. Serta, meningkatkan spiritualitas sebagai benteng moral dalam menjaga kita sendiri.

Emil mengatakan, untuk mengobati pengidap sifilis, pihaknya juga telah melakukan pendistribusian obat ke Puskesmas dalam rangka percepatan. Sehingga, diharapkan kasus sifilis dapat berkurang di Jawa Barat.

"Obat sifilis sudah disalurkan ke Puskesmas-puskesmas," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement